Sabtu, 13 Juli 2013

SINOPSIS ALWAYS PART 6


SINOPSIS
ALWAYS
PART 6
Cheol Min ingat kata-kata Jeong Hwa saat di altar abu kedua orang tua Jeong Hwa.
Jeong Hwa berkaca-kaca :Appa, Omma, Apa sakit?Jika tidak sakit, berarti baik.Tapi...Terasa seperti Appa dan omma-ku tetap melindungikuItu sebabnya aku bertemu orang baik sepertimu.
Jeong Hwa memandangnya dengan berkaca-kaca.
Di tempat tinju,Cheol Min terduduk lemas..lalu menangis keras…merasa peyesalan yang sangat besarpada Jeong Hwa.
Cheol Min pulang ke rumah…dan didapatinya panci dan makanan yang tumpah di lantai. Cheol Min khawatir tapi tidak ada suara di dalam rumah…yang ada hanya Ding Ga.
Cheol Min :Jeong Hwa...
Cheol Min buru-buru ke rumah sakit dan melihat Jeong Hwa duduk terpaku di tempat tidur sambil memagang pergelangan tangannya yang diperban. Cheol Min mendekat dan berdiri tidak jauh dari Jeong Hwa…tapi Jeong Hwa sudah tahu kalau Cheol Min sudah datang.
Jeong Hwa tersenyum : Ajusshi?
Cheol Min meras lega melihatnya.
Cheol Min menemui dokter di rungannya.
Dokter :Silahkan duduk.Kerusakan kornea menyebabkan kerusakan penglihatan. Dia kehilangan penglihatan total jika terus seperti ini dalam beberapa bulan.
Cheol Min : Selain menunggu donor,apa ada cara  lain?
Dokter :Cara..Yah, ada...
Di rumah,Jeong Hwa sedang menjemur baju….dan perlahan-lahan matanya yang kabur..sedikit menjadi gelap tanpa terlihat cahaya. Jeong Hwa sadar kalau dirinya akan menjadi benar-benar buta.
Cheol Min mendatangi bar tempat Tae Sik biasa berada disana. Dan benar saja Tae Sik tampak duduk diantara 2 gadis di pojok bersama teman-temannya yang lain juga.
Tae Sik melihat Cheol Min dan berteriak : Hoy!
Cheol Min akhirnya duduk bersama mereka.
Tae Sik :Hei...Kenapa kau menelponku?
Cheol Min : Pinjamkan aku uang
Tae Sik : Berapa banyak?
Cheol Min :30 Juta Won.
Tae Sik : Kapan kau butuh?
Cheol Min : Secepatnya.
Tae Sik : ya! Hidup sangat menarik.Jika bisa mengubah keadaan dalam seketika. Sebelumnya, aku menjadi kaki tanganmu.
Cheol Min menatapnya….dan akhirnya berdiri dan akan pergi.
Tae Sik : Ada satu cara. Sangat buru-buru ya?
Cheol Min menoleh dan menatapnya.
Siang itu, Cheol Min membawa Jeong Hwa ke taman bermain.
Jeong Hwa :Sebentar.
Cheol Min :Ayo.
Cheol Min membawa Jeong Hwa untuk duduk di papan seluncur…lalu Cheol Min sendiri duduk dibelakangnya.
Cheol Min :Pengan yang kuat.
Cheol Min memeluk Jeong Hwa dari belakang dan mereka meluncur. Jeong Hwa berteriak kegirangan, antara senang dan takut.
Sampai di bawah Jeong Hwa langsung menangis.
Cheol Min khawatir :Kau tidak apa2?Ada apa?
Jeong Hwa berhenti menangis dan tersenyum lebar.
Jeong Hwa :Kenapa kau lakukan itu?Kenapa baru sekarang membawaku ke tempat yang menyenangkan? Lagi, Lagi!
Jeong Hwa berdiri dan menarik tangan Cheol Min agar ke atas untuk meluncur lagi….tapi tangannya ditahan oleh Cheol MIn
Cheol Min : Lakukan operasi
Jeong Hwa kaget : Apa?
Cheol Min :Dokter bilang...mereka bisa membeli kornea dari Amerika. Kau sudah tahu kan?Kenapa tidak memberitahu ku?
Jeong Hwa : Darimana kita bisa mendapat uang sebanyak itu?
Cheol Min :Jangan khawatir.Aku ada tabungan
Jeong Hwa menyentuh pipi Cheol Min :Aku puas dengan diriku sekarang. Ada kau disisiku,Aku sudah cukup bahagia.
Cheol Min mendesak : Tapi jika tidak sekarang,kau tidak punya kesempatan lagi.
Jeong Hwa :Aku...Setiap kali mengingat hari itu,Aku merasa seperti akulah penyebab kematian orangtuaku.Seharusnya aku juga ikut mereka dan meninggal.Hatiku ingin sekali bisa melihat lagi dan akan lebih mudah bagiku.
Cheol Min memegang erat kedua bahu Jeong Hwa dan menatapnya.
Cheol Min : Apa kau tidak mau melihatku?Kita akan punya anak nantinya. Anak kita...Apa kau tidak mau melihat anak kita?
Joeng Hwa menatapnya dan mulai berpikir.
Malam itu, Cheol Min diantar Tae Sik untuk menemui boss-nya.
Boss Tae Sik:Apa kau menikah?
Cheol Min : Tidak.
Boss Tae Sik :Punya pacar?
Cheol Min :Aku punya
Boss Tae Sik :Jika terjadi kecelakaan,akan sangat berbahaya.Kau yakin bisa?
Cheol Min yakin :Aku bisa mengatasinya.
Boss Tae Sik menaruh 3 tumpuk uang di atas meja..juga memberikan sebuah posel.
Boss Tae Sik : Ini, pembayaran pertama. HP sementara.Sebenarnya ini, tidak jauh berbeda dari pertandingan biasa.Tapi dalam hal ini bila ketahuan oleh pemerintah Thailand...akan sangat menyusahkan. Ini kau lakukan atas kemauanmu sendiri,Jang Cheol Min.Kau yang tanggung jawab sendiri.Mengerti?
Cheol Min terlihat bingung.
Boss Tae Sik : Kenapa tidak menjawab?
Cheol Min : Aku mengerti.
Malam itu juga, Cheol Min sudah mulai menghilangkan jejak akan identitas dirinya. Semuanya dia masukkan ke dalam tas. Di luar kamar Ding Ga sudah menunggunya.
Cheol Min membawa tas dan seplastik barang-barang miliknya.
Cheol Min jongkok dan menatap Ding Ga.
Cheol Min :Ding Ga.Kau paham, kan?Kau harus menjaga dia.
Ding Ga menggonggong seolah Ding Ga tahu maksud Cheol Min.
Cheol Min membelai Ding Ga sebelum pergi.
Setelah itu, Cheol Min membakar semua barang-barangnya yang ada di dalam plastik. Cheol Min ingat pesan boss Tae Sik.
Boss Tae Sik :Jika kau menemukan saudara atau kekasihmu,mereka bisa terluka.Sebaiknya lakukan persiapan.Kau mengerti yang kukatakan, kan?
Cheol Min pamit pada pelatih dan membersihkan semua barang-barangnya.
Pelatih marah : Apakah kau gila, kurang ajar?Aku bilang kau jangan bergantung dengan Tae Sik, bukan? Kemana kau mau pergi?
Cheol Min : Aku akan segera kembali.
Pelatih : Kau sudah terlalu menderita.Tidak mudah bertarung secara resmi.Kau...Demi mata gadis itu kan?
Cheol Min mengeluarkan buku rekening dan memberikannya pada pelatih.
Cheol Min :Uang akan ditransfer ke rekening ini.Jika terjadi sesuatu denganku...Kau harus memberikan uang ini padanya,mengerti kan?
Cheol  Min akan pergi tapi lengan tangannya ditahan pelatih.
Pelatih :Jika sesuatu benar-benar terjadi, apa yang harus kita lakukan?Kau hanya hidup sekali.
Cheol Min : Aku tidak punya penyesalah dalam hidup.
Cheol Min pergi dengan yakin.
Malam itu, Cheol Min menemui Jeong Hwa di rumah sakit. Cheol Min menyelimuti Jeong Hwa yang terbaring di tempat tidur. Jeong Hwa memejamkan matanya dan menyentuh pipi kiri Cheol Min…Cheol Min juga menyentuh pipi kiri Jeong Hwa.
Jeong Hwa :Ajusshi, kau benar.
Cheol Min :Apa?
Jeong Hwa membuka matanya : Ajusshi, Aku ingin bersamamu,dan melihat matahari terbenam
Melihat betapa lucunya Ding Ga.Juga,Aku mau melihat indahnya rumah yang kau renovasi.Dan juga aku mau melihat sungai yang kita kunjungi kemarin. Dan...
Cheol Min : Apa lagi?
Jeong Hwa :Berbaring di kasur,terus-terusan melihat wajahmu,selama 23 jam.Aku akan melihat wajahku untuk 1 jam.
Jeong Hwa menyentuh wajah Cheol Min dan bercanda.
Jeong Hwa bercanda: Tapi...Jika nyatanya wajahmu tak seperti yang kubayangkan, dan kau jelek, apa yang harus kulakukan?
Cheol Min : Lebih dari yang kau bayangkan,aku jauh lebih jelek.Sebaiknya persiapkan dirimu.Kau mungkin tidak dapat mengenaliku
Jeong Hwa :Tidak mungkin.Aku sangat gugup.
Jeong Hwa memegang tangan Cheol Min.
Cheol Min mengantar Jeong Hwa sampai di depan ruang operasi. Ada seorang suster yang menemaninya. Cheol Min dan Jeong Hwa saling berpegangan tangan dan saling tatap..seolah-olah tak mau berpisah.
Joeng Hwa menyentuh pipi kanan Cheol Min.
Joeng Hwa :Sampai nanti.
Cheol Min mengangguk : Sampai nanti.
Jeong Hwa perlahan-lahan masuk ke lorong ruang operasi.
Cheol Min hanya menatapnya dengan mata berkaca-kaca.
Joeng Hwa berhenti dan balik badan.
Jeong Hwa berkaca-kaca:Kau tidak pergi kanKau akan menungguku?
Cheol Min berkaca-kaca :Kemana aku bisa pergi?Tidak ada tempat yang kutuju
Jeong Hwa berkaca-kaca: Aku akan segera kembali.
Jeong Hwa berjalan pergi dan perlahan-lahan Joeng Hwa melepas pegangan tangan mereka.
Cheol Min hanya menatapnya….lalu diujung lorong, Jeong Hwa berhenti..balik badan dan memberi tanda “PEACE” pada Cheol Min.
Cheol Min tersenyum geli..,pintu tertutup…wajah Cheol Min kembali dingin.
Di sebuah tempat parkir, Cheol Min menelpon seseorang.
Seorang laki-laki memakai topi datang dan memberikan identitas baru untuk Cheol Min.
Laki-laki itu :Ingat Identitas barumu. Namamu tidak jelek, Gim Hak Seon.
Cheol Min duduk di ruang tunggu pesawat, bandara….sambil memegang dan melihat batu “Jeong Hwa” di tangannya. Cheol Min ingat kata-kata laki-laki itu.
Laki-laki itu :Membutuhkan waktu untuk membuat identitas barumu. Tak ada tiga hal.Tak ada pelanggaran hukum.Tak ada penangkapan.Tak ada catatan kriminal.
Cheol Min sampai di Thailand dan naik seperti bajai di Jakarta, tapi kalau di Thailand aku lupa apa namanya. Tulisannya TAXI. Sopir bajai itu menunjukkan alamat yang dituju Cheol Min. 
Cheol Min ternyata dijemput oleh seseorang memakai baju biru bergambar dan botak, juga berkacamata. Mereka berjalan dengan tengok kanan-kiri siapa tahu kalau ada yang membuntuti mereka.
Cheol Min sampai di suatu ruangan gelap dan terkesan seram..ada seorang penjaga di setiap pintunya. 
Cheol Min duduk di sebuah ruangan dan sedang memperban kedua tangannya.
Tae Sik datang.
Tae Sik :Hei, Jang Choel Min yang hebat ternyata gugup.  Jangan takut dengan lawanmuJangan pikirkan cara mengalahkannya. Don't think about how to defeat him. Pikirkan bagaimana bisa tetap hidup.
Tae Sik membawa Cheol Min ke arena pertandingan. 
Di tengah perjalanan, mereka melihat ada beberapa orang yang  membawa seseorang yang terpakar lemas dan tak berdaya…sepertinya  kalah dalam pertandingan.
Tae Sik :Peraturannya adalah tidak ada peraturanBertarung sampai ada yang kalah atau mati. Jika kau ingin tetap hidup, waspadalah.
Pintu terbuka. Terlihat ada sebuah tempat yang dikelilingi kawat tinggi berbentuk segi 8.
Di atas ada 2 orang boss..yang salah satunya boss Tae Sik yang duduk manis…melihat dari atas ditemani beberapa gadis.
Cheol Min menelan ludah, tegang.
Tae Sik :Cheol Min.Tebak siapa yang kau jagokan?Bertarunglah dengan baik.Dog Cheol Min.
Cheol Min tegang.
Tae Sik dan boss-nya melihat dari atas.
Lawan Cheol masuk…pintu langsung digembok…Cheol Min juga sudah ada di pojok.
Suara bel dibunyikan…Cheol Min langsung menyerang lawannya. Meraka saling memukul.
Dari atas…..ada sorotan kamera…yang ternyata ditoton live oleh banyak orang dalam suatu ruangan dari TV. Mereka dijadikan barang taruhan. Siapa yang menang maka dia akan hidup…tapi jika tidak…nyawa taruhannya. 
Tiap Cheol Min terjatuh, Tae Sik  dan boss-nya tertawa senang saat tahu Cheol Min terjatuh. Artinya, mereka menjagokan lawan Cheol Min.
Aku tidak tega menulis total adegan pertandingan ini. Intinya mereka saling pukul sampai berdarah-darah. Walaupun akhirnya Cheol Min menang mungkin karena ingat Jeong Hwa yang menunggu kepulangannya…tentu saja boss Tae Sik marah besar karena kalah taruhan.
Boss Tae Sik menyobek kertas.
Boss Tae Sik  dalam bahas Thailand : Kalian disisi yang sama, bukan?
Boss Tae Sik berdiri dan pergi diikuti oleh para gadis.
Tinggal Tae Sik yang duduk terpaku, salah perkiraannya kalau Cheol Min akan kalah. Yang menunjukkan kalau Cheol Min lebih kuat dari dirinya.
Cheol Min terkapar lemas dengan wajah bengkak dimana-mana, di dalam ring dan memandang cahaya lampu di atas.
Jeong Hwa sudah selesai operasi dan perlahan-lahan membuka menutup matanya…dan perlahan-lahan dapat melihat tangannya. Jeong Hwa-pun menangis.
BERSAMBUNG KE PART 7

2 komentar: