SINOPSIS
FULL HOUSE
EPISODE 3
Part 2
Episode 3
Hadiah Berdamai,Sushi
Tempat
fitness.
Young
Jae akan pergi tapi dia melihat Min Hyuk sedang bermain tenis seorang diri. Min
Hyuk terlihat kelelahan dan menoleh..memandang Young Jae.
Min Hyuk
bertanya,”Bagaimana rasanya menikah duluan?Kenapa kau terlalu cepat menyerah.
Young
Jae tak mengerti,”Maksudmu?
Min Hyuk
berkata,”Kau harusnya pikirkan baik-baik sebelum memutuskan ini semua.Kau tahu
bagaimana sifatnya Hae Won, kan?
Young
Jae menjawab kesal,”Jangan bicarakan dia lagi.Memangnya kau tahu apa?
Min Hyuk
berkata,”Aku lebih tahu dia daripada kau.Katanya kau pintar, Young Jae?Kuharap
kau bisa mengatasi semua ini sebelum terlambat.Kuharap ini juga baik untukmu.
Young
Jae menjawab kesal,”Terima kasih atas nasehatnya, dan tak usah ikut campur
urusanku.
Young
Jae mengambil jaketnya dan pergi dari sana. Young Jae terlihat sangat kesal.
Min Hyuk
berteriak,”Selamat atas pernikahanmu.
Hee Jin
sedang menjahit pakai tangan.
Dong
Wook pulang dengan berteriak sambil membawa koran,”Sayang, lihat ini.
Hee Jin
bertanya,”Apa, ada apa?
Dong
Wook menjawab,”Lihat ini.Lihatlah.
Hee Jin
bertanya,”Memang ada berita apa?
Dong
Wook menjawab,”Disini mereka bilang Han Ji Eun akan segera menikah.Akhirnya
kita bebas.Kita selamat.Kita bebas.
Hee Jin
kaget membaca berita di koran itu.
Ji Eun
membuka pintu,”Siapa?
Dong
Wook dan He Jin menyerahkan buket bunga dan berkata bersamaan,”Han Ji heun,
selamat atas pernikahanmu!
Dong
Wook berkata,”Terimalah ini.
Hee Jin
menambahkan,”Itu hadiah dari kami.
Ji Eun
kaget.
Dong
Wook bertanya,”Hei, boleh kami masuk?
Hee Jin
menjawab,”Benarkah?
Ji Eun
kesal dan mengikuti mereka masik.
Dong
Wook kagum,”Wah! Rumah ini sudah banyak berubah.
Hee Jin
menambahkan,”Kelihatan lebih bagus.Lihat ini.
Dong
Wook berkata,”Soal masalah kemarin itu,aku minta maaf karena tak memberitahumu.
Hee Jin
menambahkan,”Sebenarnya kami juga mau menemuimu.Apa benar soal berita yang ada
dikoran itu?Selamat ya.
Dong
Wook menambahkan,”Benar!Apa Lee Young-jae ada disini sekarang?
Ji Eun
tak kuasa menahan amarahnya…dan berteriak,” Mati kau! Penjahat…pergi mati
kau..sial!
Ji Eun
lalu menyerang Dong Wook membabi buta dengan buket bunga pemberian mereka
berdua….Hee Jin menghalanginya.
Dong
Wook memohon,”jangan pukul lagi!
Ji Eun
memukul,”jahat kau!katakanlah!
Hee Jin
berkata,”kita teman baik! Mana boleh kamu begini? Sayang!
Ji Eun
berkata,”pergi! Jahat kau!
Dong
Wook menjawab,”sudah cukup! sudah cukup!
Hee Jin
berkata,”sudah cukup!
Setelah
beberapa saat kemudian…Ji Eun berhenti setelah Dong Wook melihat Hee Jin ada
didampingnya terkena pukulan JI Eun.
Hee Jin
melihat tangan Dong Wook luka,”Sayang, Kau tak apa-apa?Ada yang luka?
Hee Jin
marah pada Ji Eun.
Ji Eun
tak percaya melihatnya.
Hee Jin
dan Dong Wook duduk di sofa..saling mengkhawatirkan satu sama lain..sedangkan
Ji Eun berdiri dengan marah sambil menyilangkan kedua tangannya di dadanya…bunga mawar merah
berserakan di lantai.
Hee Jin
bertanya,”Sayang, kau tak apa-apa kan?
Dong
Wook balik tanya,”Kau sendiri?Bayi kita tak apa-apa, kan?
Hee Jin
menjawab,”Ya, baik-baik saja.
Ji Eun
bertanya,”Mana sisanya?
Hee Jin
dan Dong Wook terdiam.
Hee Jin
bertanya,”Apa?Sisa apa?
Ji Eun
menjawab,”Uang hasil penjualan rumah,dan uang tabunganku.Kau juga buat kartu
kredit atas namaku, kan?
Hee Jin terdiam
dan pura-pura tak dengar.
Dong
Wook menjawab,”Maafkan aku, Ji-eun.Hanya maaf yang bisa kukatakan padamu.
Ji Eun
tak percaya,”Apa?
Dong
Wook menjawab,”Semua ini karena sahamku yang gagal.Jadi aku pinjam uang pada
rentenir.
Ji Eun
bertanyaKau kerja di bank, tapi kau pinjam uang
pada
rentenir?
Dong
Wook menjawab,”Mereka akan membunuhku kalau aku tak membayarnya.Mereka juga mau
menjual Hee Jin.Bayi kami semakin hari juga semakin besar.Dan suatu saat nanti
aku juga akan mati.
Ji Eun
kesal,”Mati saja kau sekarang.
Hee Jin
menghalau,”Maaf, maaf.
Dong
Wook berkata,”Maafkan aku, Ji-eun.
Ji Eun
frustasi,”Kalian kan sudah tahu, hanya rumah ini yang kupunya.Kenapa kalian
masih tega melakukannya?
Dong
Wook menjawab,”Kau menikah dengan Lee Young-jae itu juga berkat kami,
kan.Seperti kata pepatah, “dibalik gelap terbitlah terang”.
Ji Eun
tak percaya,”Apa?
Hee Jin
menjawab,”Berkah.
Dong
Wook menambahkan sambil tertawa,”Bagaimanapun juga, selamat atas pernikahanmu.
Hee Jin
berkata sambil tertawa,”Selamat!
Ji Eun
berteriak frustasi…lalu duduk merajuk di lantai kaya anak kecil yang tidak
dibelikan mainan oleh orang tuanya.
Dong
Wook berkata,”Ayolah, jangan begitu.Kau membuat kami semakin merasa bersalah.
Hee Jin
menambahkan,”Sebentar lagi kau juga akan menikah dengan orang kaya?
Ji Eun
tak percaya,”Apa?
Dong
Wook menjawab,”Young-jae,Dia orang kaya, kan.Juga anak seorang Dokter sekaligus
pemilik rumah sakit.
Ji Eun
tak percaya.
Di rumah
sakit.
Ayah
Young Jae berkata,”Lukamu sudah hampir sembuh.Kau harus makan dengan baik, lalu
kau boleh pulang.
Pasien
menjawab,”Terima kasih, Dokter.
Pasien
menambahkan,”Kudengar anakmu akan menikah?Lee Young-jae itu anakmu,
kan?Beritanya juga sudah ramai di TV.Dia tinggi dan tampan.Tapi kenapa Anda
pendek sekali.Bagaimana bisa ya?
Perawat
wanita yang menemaninya tertawa geli, sedangkan perawat prianya menyikutnya.
Ayah Young Jae lalu menoleh menatap perawat wanita itu.
Ayah
Young Jae menjawab,”Dia memang lebih mirip Ibunya.
Ayah
Young Jae pergi dengan kesal.
Sedangkan
perawat wanita tadi dimarahi oleh perawat pria disampingnya.
Ayah
Young Jae membaca koran itu dan terlihat marah sekali.
Siang
itu Ji Eun sibuk membersihkan rumahnya yang terlihat berantakan. Setiap kali
sudah selesai…Ji Eun mencoret daftar pekerjaannya yang ditempel di pintu
kulkas. Ji Eun ingat dan terlihat kesal sekali…meremas-remas daftar itu dan
membuangnya ke lantai.
Lalu..”Ting
Tong” suara bel berbunyi.
Ji Eun
berteriak,”siapa?
Ji Eun
kaget.
Young
Jae berteriak,”hey, Han Ji Eun!
Young
Jae ke lantai atas ke kamar Ji Eun,”Berantakan sekali.
Young
Jae akan pergi…tapi tidak jadi. Young Jae melihat beberapa figura milik JI
Eun…ada foto Ji Eun bersama Hee Jin dan Dong Wook saat sekolah dan foto Ji Eun
kecil bersama kedua orang tuanya..
Ji Eun
mengangkatnya,”Halo?Kenapa teriak segala?Kerjakan saja sendiri.Kau tahu
sekarang ini,aku sedang dibawa seseorang.Aku tak tahu. Mereka bilang mau
membawaku ke Ilsan.
Young
Jae yang berada di rumah bertanya,”Ilsan?Mau apa kesana?Apa?Itu rumah keluargaku.
Mobil JI
Eun sudah sampai di rumah orang tua Young Jae.
Pengawal
buru-buru turun dan membukakan pintu mobil untuk JI Eun.
Ji Eun
turun dengan canggung.
Pengawal
membunyikan bel,”Ting Tong”
Pengawal
berkata,”Dia sudah datang, Nyonya.
Pintu
pagar terbuka..JI Eun kaget.
Ibu
berkata,”Masuklah.Terima kasih sudah mau datang.Aku Ibunya Young-Jae.
Ji Eun
membungkukkan badan dan memperkenalkan diri,”Senang bertemu denganmu.Aku Han
Ji-eun.
Ibu
berkata,”Nenek sudah menunggumu, ayo!
Ibu duluan berjalan menuju kamar nenek.
Ibu duluan berjalan menuju kamar nenek.
Ibu
membawa Ji Eun menemui nenek. Ji Eun hampir saja membawa sandalnya masuk ke kamar
nenek..dan buru-buru membungnya ke luar kamar nenek.
Nenek
sendiri sedang membersihkan daun tanaman yang ada di atas meja.
Melihat
kedatangan menantunya, Ji Eun..nenek buru-buru duduk ke tempatnya.
Ji Eun
berdiri dan memperkenalkan diri,”halo! Senang bertemu denganmu.Aku Han Ji-eun.
Ji Eun
tak mengerti,”Maaf?
Ibu
menjelaskan,”Kau harusnya berlutut.
Ji Eun
mengerti,”Oh..maafkan saya!
Nenek
tak percaya melihatnya.
Ibu
menyuruh JI Eun duduk,”duduklah!
Nenek
bertanya,”Apa harus aku yang berlutut padamu?
Ji Eun
menjawab,”Maafkan saya!
Nenek
bertanya,”Berapa umurmu?
Ji Eun
menjawab,”23 tahun.
Ji Eun
menjawab,”Kedua orangtuaku sudah meninggal.
Nenek
bertanya,”Pendidikan terakhirmu apa?
Ji Eun
menjawab,”Hanya sampai SMA di SMA Young-ji .
Nenek
bertanya,”Hanya itu saja?
Ji Eun
menajwab,”Ya.
Ji Eun
menjawa,”Nilaiku tak begitu bagus.
Nenek
tak senang mendengar latar belakang Ji Eun.
Nenek
bertanya,”Apa benar kau tinggal serumah dengan Young-jae?
Nenek
tambah kaget dan tengkuk lehernya menjadi sakit..juga kepalanya
Ibu
mendekat,”ibu! Ibu! Kau tak apa-apa? Mau minum obat? Apa suruh ayah Young Jae pulang?
Nenek
menjawab,”Tak usah.Tak perlu buat apa-apa lagi.
Suara
Young Jae :Nenek!Nenek!
Young
Jae tiba-tiba masuk.
Nenek
terlihat senang,”Young-jae datang. Anak nakal! Kenapa sulit sekali bertemu
denganmu?
Young
Jae menjawab,”Sudah kubilang, nanti aku juga akan mengenalkannya.Kenapa kau
memaksanya kesini?
Ji Eun
hanya diam.
Nenek menjawab,”saya
tidak memaksa!
Young
Jae cuek,”Han Ji-Eun, ayo pergi.
Ji Eun
berkata,”aku..
Young
Jae bertanya,”Kau tak mau?
Ji Eun
tak enak hati,”Kalau begitu, nenek sampai bertemu lagi
Ji Eun
membungkukkan badan..tapi Young Jae sudah menarik tangannya dan membawanya
pergi.
Nenek
kaget,”Kenapa pergi begitu saja. Makanlah dulu Young Jae!
Ibu
memanggil,” Young Jae! Young Jae!
Nenek
mau mengejarnya, tapi kakinya terkena bantal dan terjatuh. Siku tangannya
terluka. Ibu buru-buru mendekati nenek.
Di luar
rumah
Ji Eun
berkata,”Lepaskan aku.Lepaskan.
Young
Jae melepaskan pegangan tangannya pada tangan Ji Eun.
Young
Jae dan JI Eun kaget saat bertemu ayah Young Jae.
Ayah
diam.
Young
Jae menundukkan kepala.”Halo, apa kabar?
Ji Eun
mengerti dan membungkukkan badan,”Halo.
Ji Eun
tersenyum lebar.
Young
Jae buru-buru menarik tangan JI Eun menuju mobilnya.
Ji Eun
masih membungkukkan badannya.
Ayah
menutup pintu dengan keras.
Young
Jae dan Ji Eun yang akan masuk ke dalam mobil kaget.
Young
Jae lalu masuk ke mobil, begitu pula JI Eun dan pergi.
Beberapa
saat kemudian..pintu pagar terbuka…muncullah ayah yang memandangi kepergian
anaknya yang sudah lama tidak pulang.
Young
Jae memanggil,”Han Ji Eun
Ji Eun
menjawab,”ya!
Young
Jae bertanya,”Nenek bilang apa saja?Apa dia memarahimu.
Ji Eun
menjawab,”Tidak.
Young
Jae berkata,”Jangan pedulikan kata-katanya.Dan jangan terlalu diambil
hati.Mengerti?
Ji Eun
diam.
Young
Jae mengulang lagi,”Mengerti?
Ji Eun
menjawab,”Nenek, Ayah dan Ibu.Kukira kau tak punya keluarga lagi.Hidupmu
sempurna sekali.
Young
Jae tak mengerti,”apa?
Ji Eun
penasaran,”Kenapa hubungan kalian kaku sekali?Sekilas saja aku sudah tahu...
Young
Jae kesal,”Diamlah.Jangan sok tahu.Kalau tak mau kuturunkan ditengah
jalan,diamlah.
Ji Eun
berkata,”Kau tak boleh begitu,atau kau akan menyesal nantinya.
Young
Jae kesal,”Sudah kubilang diam.
Ji Eun
berkata,”Kau juga perlu nasehat orang lain.
Ji Eun
menjawab,”Itu pasti ada alasannya. Tadi kau juga sudah tidak sopan terhadap
Nenek. Young Jae! Young Jae!Dan pria tadi itu pasti Ayahmu, kan.Tapi sikapmu
malah begitu padanya?
Young
Jae marah,”Keluarlah.Kau bisa bicara apa saja diluar sana.
Ji Eun
kesal dan turun dari mobil dengan membawa tasnya.
Young
Jae lalu pergi.
Ji Eun
akan berjalan ke arah Young Jae pergi..tapi diurungkan dan balik arah.
Sebelum
ke Sinopsis Full House episode 3 part 3, kita ke spoiler smile you dulu yuk! Soalnya
mirip sama Jung-in yang ditinggalkan oleh Han Se saat akan berbulan madu, sayang
kalau dilewatkan! Dilanjutkan dengan pertemuan antara Jung In dan Hyun Soo. Sedikit
cuplikan-nya. Hehehe…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar