SINOPSIS
BABY AND
ME
Part 6
Beberapa saat kemudian, Guru Cho dan Joon
Soo yang sudah menggendong Woo Rahm di punggung keluar dari kantor polisi. Joon Soo langsung
diintograsi oleh Guru Cho.
Guru Cho marah :Lihat dirimu.Mengambil
dompet...
Joon Soo membela diri : Aku katakan pada
mu, itu adalah sebuah kesalahan.
Guru Cho tak percaya :Kesalahan?
Joon Soo membela diri :Aku tidak punya
pilihan.Dan, aku tidak mengembalikan dompetnya kepada pemiliknya. Jadi ya
sudah.
Guru Cho tak percaya :Apakah kamu sudah
gila?Kamu mencoba kesabaran ku ya?
Joon Soo : Pulanglah!Dan aku sangat minta
maaf.
Joon Soo membungkukkan badan tanda minta
maaf dan akan melangkah pergi....tapi Guru Cho memanggilnya kembali.
Guru Cho :Han Joon-Soo!
Huffttt!
Joon Soo berhenti dan balik badan.Guru Cho mengambil beberapa lembar uang
dari dompetnya dan memberikannya kepada Joon Soo.Guru Cho kembali memasukkan sisa uang ke
dalam dompetnya. Joon Soo agak sungkan tapi menerimanya dan pergi dari sana
setelah membungkukkan badan. Guru Cho hanya melihat punggung Joon Soo yang
menggendong Woo Rahm pulang.
Joon Soo : Huffttt!Maaf telah mengikut
sertakan mu dalam hal ini.Appa tidak seharusnya seperti ini.
Woo Rahm hanya diam dan menatap kepala
Joon Soo.
Di supermarket.
Joon Soo :Bisakah aku dapat sat slof
rokok?
Sang kasir :Rokok yang mana?
Joon Soo :Nah, aku akan mengambil susu formula.
Woo Rahm tersenyum senang mendengarnya.
Joon Soo tersenyum bahagia :Waktunya
minum susu. Senang?
Joon Soo sampai di tengah rumah melihat
ibu yang menatapnya tajam..juga ayah.
Joon Soo kaget :Ough…
Ayah :Ngomong-ngomong, bayi itu...anak
siapa?
Ibu berteriak pada ayah :Siapa dia
sebenarnya? Anak mu.
Ayah kaget dan menoleh..memandang ibu.
Joon Soo :Dia anak ku, appa!
Joon Soo tak bisa menahan air matanya:Itu
adalah...Ada seorang wanita. Aku berkencan. Dan dia meninggalkannya pada ku. Aku
benar-benar ingin memberikannya. Tapi itu bukan hal yang mudah.Betapa
malangnya.Bayangkan jika dia benar-benar menyadarinya bahwa dia tidak punya appa….omma…?Aku
lakukan yang terbaik...untuk menjaganya dengan baik...
Joon Soo menangis sedih dan ayah
mendekatinya lalu memeluknya…ibu hanya diam terpaku dan memegang kepalanya yang
sakit karena syock.
Ayah :Baiklah.Aku mengerti perasaan
mu.Sudah lewat beberapa hari, pasti sangat sulit bagi mu. Berhentilah
menangis.Seorang appa tidak menangis.
Joon Soo memeluk ayah sambil menangis:
Appa...
Ibu hanya menatap Joon Soo sedih.
Ayah sedih :Pertama, kami membawa mu
kembali kesekolah.Untuk beberapa waktu, omma kamu dan aku akan menjaga bayi
ini.Jadi tolong berhenti mencari
masalah.
Joon Soo tersenyum : appa, Terima kasih!
Ayah :Baiklah.Berdirilah.
Ayah dan Joon Soo berdiri dan saling berhadapan.
Ayah :Sudah siap?
Joon Soo senyumnya hilang : hah?
Ayah : omma kamu tidak tau dimana kita.
Ayah langsung mengangkat Joon Soo dan
membantingnya di lantai.Di dinding ada kertas gambar teknik
karate.
Keesokan paginya, rumah Joon Soo.Joon Soo akan berangkat sekolah dan
diantar oleh ibu yang menggendong Woo Rahm sampai di depan pintu rumah. Ibu
sendiri terlihat pucat, sepertinya sakit flu.
Joon Soo khawatir : Omma, Kamu flu?
Ibu :Tidak,aku baik-baik saja. Aku baru
saja minum obat.
Joon Soo :Kamu yakin?
Ibu : Oh, aku baik-baik saja.
Tiba-tiba Ibu bersin yang membuat Joon Soo khawatir.
Ibu bersikeras : Aku katakan aku
baik-baik saja.Pergilah ke sekolah.
Joon Soo :Aku berangkat.
Ibu : Oke. Berangkatlah.
Joon Soo berangkat ke sekolah walaupun
sedikit enggan.
Ibu menatap Woo Rahm :Hai, manis.
Di ruang guru.Ayah datang ke sekolah menemui Wakil kepala
sekolah dan guru Cho..tentu saja Joon Soo ikut duduk disamping ayah. Lalu Byeol
Kim terlihat mengepel lantai
Ayah :Maaf karena kamu telah banyak melewati
masalah karena keluarga ku.
Wakil Kepala sekolah :Ini tidak dapat
diterima seorang siswa memiliki anak.Ini akan lebih buruk jika dibawa ke sekolah.Siswa
lain mungkin sedang belajar.Belajar!
Ayah membungkukan badan :Maafkan saya.Bagaimanapun,
pak...Guru tidak akan pernah, di luar keadaan,mengeluarkan murid dari
sekolah.Mereka seharusnya di sekolah.Anda seharusnya tidak membiarkan siswa
berada di jalanan.
Joon Soo melihat ayah,sedangkan Guru Cho
hanya mengangguk.
Ayah berteriak marah :Hanya karena
murid itu memiliki anak,Anda mengeluarkan dia atas dasar apa?
Joon Soo :Appa!
Ayah : Ayo pergi.
Wakil Kepala sekolah :Permisi, Tuan Han.Lalu,
apakah kamu menerima murid yang memiliki anak?
Joon Soo terlihat kesal mendengarnya.
Itu kenapa kami mengikuti aturan
sekolah.Peraturan sekolah!
Byeol Kim memotong : Tuan wakil kepala
sekolah!Aku sudah katakan, tidak ada aturan sekolah yang melarang seorang
bayi.
Ayah langsung menatap wakil kepala
sekolah dengan garang.
Wakil kepala sekolah :Benarkan?
Ayah marah :Itu bahkan bukan aturan
sekolah,dan kamu men-skors dia?Aku akan melaporkan ini ke lembaga
pendidikan.
Joon Soo :Appa...
Ayah menolak : Lepaskan aku.
Ayah bahkan sampai mendorong Joon Soo ke
sofa…tapi ponsel ayah berbunyi.
Joon Soo :Telepon mu berbunyi.
Ayah mengangkat telpnya :Hello?Apa?
Joon Soo dan ayah buru-buru lari ke rumah
sakit dan menemukan ibu.
Joon Soo khawatir :Ada apa?Seberapa sakit
dia?
Ibu :Jadi, dia hanya demam.
Joon Soo berteriak pada ibu :Jadi?
Bagaimana keadaan nya?
Ibu :Mereka sedang memeriksanya.
Ayah :Kurasa kita harus menunggu.
Joon Soo sangat khawatir.
Joon Soo berteriak pada ibu :Mengapa
kamu meminta nya dari penjaga anak ketika dia sedang demam ?Apa yang aku
katakan tadi pagi?Apakah kamu tidak menangkapnya?
Jika sesuatu terjadi padanya itu semua
adalah kesalahan mu.Salah mu!
Ibu menangis dan terlihat sedih.
Ayah menampar Joon Soo.
Ayah berteriak marah pada Joon Soo :Beraninya
kamu berbicara seperti itu kepada omma kamu!
Joon Soo menatap marah pada ayah.
Malam itu, di atap rumah sakit, Joon Soo
menemui ayah yang berdiri dan melihat keluar….banyak mobil berlalu lalang.
Joon Soo : appa, Mafkan aku!
Ayah :Orang tua adalah sama,muda atau
tua.Jika anak sakit,Aku merasa sakit juga.Aku pikir lebih baik aku yang sakit daripada
anak yang sakit...Jangan marah kepada omma kamu. Omma kamu selalu
tersenyum,tapi dia melewatinya.Kamu dan aku memberikannya banyak kesedihan.
Joon Soo kembali ke rumah dan masuk ke
kamar orang tuanya. Joon Soo ingin mengambilkan beberapa baju ganti untuk kedua
orang tuanya. Lalu Joon Soo melihat rak di dalam lemari…dan membuka-buka
isinya…kemudian menemukan sebuah album. Ternyata itu album foto..sekaligus
diary saat Joon Soo lahir.
Isi diary :Joon-Soo
menderita radang paru-paru.Betapa
kasihannya untuk seorang bayi!Hati ibu
sedang berlinang air mata.Aku harap
dia akan segera sembuh...Dokter
bilang kita akan tahu setelah nanti malam.Ku harap
dia dapat melewatinya.Tuhan,
tolong beri dia kekuatan.
Di rumah sakit, ibu menemani Woo Rahm
dengan duduk di tepi ranjang.. ibu menatap Woo Rahm.Joon Soo baru sampai dengan membawa tas
besar….lalu menaruh tas itu di kursi…kemudian duduk di tempat tidur. Ibu menatap dan Woo Rahm menatap Joon Soo.
Woo Rahm : Appa, aku sakit! Mereka bilang itu pneumonia.
Woo Rahm : Appa, aku sakit! Mereka bilang itu pneumonia.
Joon Soo: Omma, Maafkan aku!
Ibu diam sebentar dan menoleh.
Ibu :Kamu sudah makan?
Joon Soo mengangguk.Ibu memegang tangan Joon Soo…
Woo Rahm menangis keras di dalam sebuah
ruang perawatan dengan selang ada di kedua tangannya.Ayah, ibu dan Joon Soo melihat tak tega
dari luar jendela. Joon Soo yang tidak tega melihat Woo Rahm
yang menangis kesakitan..pergi dari sana.
Di pinggir sungai, Gi Seok duduk sambil
minum-minum sendirian. Joon Soo menemuinya.
Joon Soo duduk disampingnya : kenapa
begitu sedih?Berikan.Hey,lihat disana.
Lihat aku.Apakah aku terlihat baik-baik
saja?
Gi Seok :Maafkan aku.
Joon Soo tak mengerti :Tentang apa?
Beberapa hari yang lalu, Gi Seok sedang
dalam perjalanan pulang ke rumah! Gi Seok menemukan Woo Rahm ada di depan
rumahnya. Dan ada sepucuk surat, yang ternyata dari pacar Gi Seok.
Isi surat : Maaf.Aku tidak
dapat menjaganya.Baru baru
saja datang dari luar negri.Tetapi
aku akan segera pergi.Tolong
jaga dia untuk ku.
Beberapa hari yang lalu, Di supermarket, saat Joon Soo menemukan Woo Rahm ada di dalam kereta dorong miliknya.
Joon Soo bingung :Apa ini?
Joon Soo tengok kanan-kiri…dan dari jauh
Gi Seok melihatnya.
Joon Soo :Bajingan
kau!Berdiri!Berdiri!Jika kamu manusia,jika kamu seorang teman...
kamu tidak melakukan nya. Katakan
sesuatu!Kenapa kamu lakukan itu?
Gi Seok menerima pukulan Joon Soo tanpa
melawan karena memang Gi Seok meras bersalah. Gi Seok terkapar di tanah.
Gi Seok :Maafkan aku.Aku seharusnya
dibunuh.
Joon Soo berteriak marah :Bodoh.Hanya itu
yang kamu katakan?
Gi Seok :Dengarkan.Aku juga berharap…Aku
terlahir dari anak orang kaya,dan melakukan apapun yang aku mau.Kamu tahu?
Tapi tidak, Aku tidak bisa..Aku harus menyerah teman ku,persabatan,dan bahkan
bayi ku sendiri.Kau lihat?
Joon Soo :Menjaganya dengan baik.Ini
permintaan terakhir sebagai teman.
Joo Soo pergi meninggalkan Gi Seok
sendirian
Joon Soo kembali ke rumah sakit dan melihat
Woo Rahm sedang tertidur di ruang perawatan dari luar jendela. Ibu ternyata
masih menjaga Woo Rahm.
Ibu :Hey, kamu disini.
Joon Soo :Ayo.
Ibu :Kemana?
Joon Soo :Ayo, cepat.Mereka menemukan
orang tua yang asli.
Ibu kaget :Apa?
BERSAMBUNG
KE PART 7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar