SINOPSIS
BABY AND ME
Part 2
Rumah Keluarga Han
Foto Wo Rahm sudah terpajang di rumah Joon
Woo.
Gi Seok, Joon Soo dan temannya melihat
foto itu. Tentu saja, Woo Rahm ada digendongan Joon Soo.
Teman Joon Soo tertawa geli : Dia
sebenarnya dan sepenuhnya bagian dari dirimu.
Tidak ada yang perlu ditanyakan tentang
itu.Tidak perlu test DNA.Inilah dia!
Joon Soo kesal :Bisakah kamu diam?
Tiba-tiba Byeol Kim muncul…teman Joon Soo
sampai kaget.
Joon Soo :Siapa yang mengundang dia?
Teman Joon Soo :Jadi, aku mengejarnya di
depan toko. Ketika aku katakan aku
akan kerumah mu, dia...
Joon
Soo terlihat sangat kesal pada temannya.
Joon Soo pada Byeol Kim : Hey, apa yang
kau inginkan?
Byeol Kim balik badan dan menatap Joon
Soo.
Byeol Min :Aku sedikit kecewa dengan
mu.Tapi jika ini adalah ujian dari Tuhan,Dengan senang hati aku akan
memikulnya.Kamu tahu apa yang mereka katakan,'Jika kamu tidak dapat
mengindarinya, maka nikati saja. '
Joon Soo tak percaya : Ahh!! Aku hampir
kehilangan itu.Jadi berhentilah mengganggu ku dan urus diri sendiri.
Byeol Kim :Aku pikir ini adalah urusan
kita bersama.
Joon Soo kesaarannya sudah habis.
Joon Soo berteriak :Hey!
Woo Rahm yang kaget langsung menangis.
Byeol Kim :Kenapa kamu berteriak?Kamu
mengejutkan bayi ini.
Byeol Kim mengambil Woo Rahm dari
gendongan Joon Soo..dan menggendongnya dan menenangkan Woo Rahm.
Byeol Kim :Jangan khawatir, manis...
Byeol Kim melihat popok Woo Rahm.
Di kamar Joon Soo.Joon Soo terbaring terlentang di tempat
tidur..sedangkan Gi Seok dan temannya duduk sambil makan di lantai.
Gi Seok :Jadi, apa yang akan kamu lakukan
sekarang?
Teman Joon Soo :Sepertinya dia punya
pilihan?Sebaiknya dia menjaganya.
Joon Soo :Aku tidak tahu.
Teman Joon Soo kesal :Yo, siapa yang akan
menjadi omma-nya?Pikir!
Joon Soo yang kesal bangun sambil melmpar
temannya memakai makanan ringan.
Joon Soo berteriak :jangan berisik!Aku
sedang berfikir, ok?
Joon Soo kembali tidur terlentang.
Byeol Kim :Kamar yang bagus!Woo-Rahm dia
sedang tertidur.
Joon Soon bangun dan marah :Hei, apa yang
masih kamu lakukan disini?
Byeol Kim :Tapi aku istri mu!
Joon Soo tak percaya :Istri kepalamu...oush….
Gi Seok :Berbaik hatilah. Kamu seharusnya
berterima kasih padanya karena telah menjaga Woo-Rahm.
Gi Seok tersenyum dan menawarkan bir pada
Byeol Kim tapi ditolak.
Gi Seok :Mau bir?
Byeol Kim :Tidak terima kasih.Alkohol
mengurangi sel darah putih,yang buruk bagi sistem imunitas dan mengganggu
pikiran, dan juga...
Joon Soo memotong sambil berteriak :Kau,
keluar!
Byeol Kim pada Joon Soo :Setahu aku, bayi
ini adalah masalah terpenting.Hidup baru berhak mendapatkan berkah.
Woo Rahm yang ada di gendonga Byeol Kim
tersenyum senang.
Woo Rahm :terima kasih!
Byeol Kim : Pikirkan apa yang kau lakukan
untuk menjaganya, sebagai appa-nya.
Joon Soo berteriak marah : Hey! Aku
bilang, “KELUAR”!
Byeol Kim :OK, appa Woo Rahm.
Byeol Kim keluar sambil menuntup pintu.
Joon Soo tak percaya mendengarnya :Apa?
Appa? Aku?Apakah itu masuk akal?
Gi Seok dan teman Joon Soo menjawab
bersamaan: Iya.
Byeol Kim : Omma!
Ibu Byeol Kim :Masuk kedalam, jika kamu
tidak membantu.
Byeol Kim : Omma!Bagaimana menurut mu
jika menantu mu, mendapatkan seorang anak?
Ibu Byol Kim marah dan memukul kepala
Byeol Kim dengan baskom.
Ibu Byeol Kim :Apakah kamu sekarang sedang
menjalankan skrip opera sabun?
Byeol Kim menatap tajam pada ibunya :
Omma!
Ibu Byeol Kim menoleh dan Byeol Kim
menoleh…menundukkan wajahnya.
Byeol Kim menyandarkan kepalanya pada
boneka besarnya..sedangkan ibu Byeol Kim melanjutkan pekerjaannya.
Pagi itu, Joon Soo pergi dengan
mengendarai sepeda motor….plus menggendong Woo Rahm di punggungnya.
Pelayan :Selamat datang.Mari sebelah
sini.
Pasangan itu-pun masuk ke dalam.
Pelayan berkata lewat mix kecil : 2 tamu
telah masuk.
Tak berapa lama,Joon Soo masuk….dan
pelayan itu kaget.
Pelayan :Han Joon-Soo...Apa yang kamu
lakukan disini?
Pelayan dan 3 mantan pacar Joon Soo yang lain : Sudah
sangat lama.Bagaimana
keadaan mu?Apa yang
membuatmu kemari?
Joon Soo menunjukkan Woo Rahm yang duduk
di atas meja.
Joon Soo :Mungkinkah kamu...omma dari
bayi ini?
Keempat mantan pacar Joo Soo kaget :Apa?
Lalu muncul 4 orang lagi…jadi mantan pacar
Joo Soo ada 8 orang.
Kedelapannya tak percaya dan marah :Apa yang
sedang kau pikirkan?
Mereka semua menampar Joon Soo.
Joon Soo duduk lemas dengan memangku Woo
Rahm.
Joon Soo mengeluh : Ahhh! Apa yang
terjadi pada ku? Aish!
Joon Soo kesal dan berteriak pada Woo
Rahm :Lalu siapa dia?Siapa kamu?
Woo Rahm menangis.
Joon Soo frustasi : Arrgghhh!Aku akan
gila!
Joon Soo menenangkan :Tenanglah.Aku sedang
membuat makanan mu sekarang.
Woo
Rahm : Appa, aku hanya poop poop. Poop poop!
Woo Rahm menangis, karena marah sampai
menendang botol susu itu.
Joon Soo berteriak marah :Hei, kamu tidak
makan?kenapa kamu menendang makanan mu?
Woo Rahm meninju wajah Joon Soo :Itu
sesuatu yang besar! dapatkah kamu mencium ini?Ugh, aku bisa gila disini
Joon Soo kesakitan dan berteriak :Siapa
kamu, seorang gengster? Hah?
Woo
Rahm marh dan menendang botol susu sampai tumpah ke lantai.
Woo Rahm : apa dirimu? Gengster?!
Joon Soo tambah marah : Arghh, Dari mana
asal mu?
Woo
rahm :Yeah? aku merasakan hal yang sama tentang kamu!
Joon Soo menatap Woo Rahm :Siapa kamu?
Woo
Rahm berteriak : Lalu, apa dirimu? Seorang appa?
Joon Soo kesabarannya sudah habis :Jangan
bergerak, teman.
Woo Rahm : Aku bilang poop poop!
Joon Soo : Ayolah... jangan berisik!
Woo
Rahm berteriak : aku butuh pergi ke kamar mandi!
Byeol Kim :Aku akan kembali!
Rumah Joon Soo. Byeol Kim sampai di rumah Joon Soo dan
langsung mengambil alih Woo Rahm dan mengganti popoknya…sedangkan Joon Soo
duduk di sofa….tertidur…kelihatan kalau kelelahan.
Byeol Kim :Ketika bayi sedang menangis,
hal yang pertama yang kamu akan lakukan adalah melihat popoknya.Lalu kamu
memberi makan…dan memeluknya...Setelah itu, letakan dia dan pijit perutnya. Sekarang,
dudukan dia, tepuk-tepuk pantat nya. Sebelum kamu memberi makan dia, jika kamu tidak
yakin apakah dia sudah lapar, julurkan jari mu ke mulutnya seperti ini. Jika
dia membuka mulutnya dan mengikuti jari mu maka, dia sedang lapar.
Byeol Kim mendesah pelan : Hurft!Aku tau
bagaimana perasaan mu.
Woo Rahm tersenyum.
Byeol Kim : Tetapi kamu lebih baik dari appa-mu.Setidaknya,
kamu tersenyum padaku.
Woo
Rahm tertawa : Noona, apa kamu berkunjung hari ini untuk tinggal bersama kami!
Ayah :Serang!
Ibu datang dan duduk dengan lesu ke
samping ayah.
Ibu merajuk :Bisakah kita tinggal dirumah
penduduk saja?Bagaimana kita bisa tidur disini?
Ayah :Dia tidak bodoh.Akankah dia
memeriksanya disana juga?Tetapi, aku tidak bisa tidur aku memikirkan nya.
Ibu kesal : Sebenarnya ide siapa yang ingin
pergi dari rumah?Aku harap dia makan teratur. Oh, anak ku!
Ayah tiba-tiba tertawa keras membaca
komiknya….sehingga membuat kaget orang-orang disekitarnya, termasuk ibu yang
takpercaya melihat kelakuan ayah yang tidak khawatir pada Joon Soo.
Malam itu,Joon Soo tidur di kamarnya…dan
terbangun mendengar tangisan Woo Rahm.
Joon Soo terbangun dan berteriak :Berhenti
menangis.Cukup!Kamu membuatku gila!
Malam itu juga, Joon Soo pergi ke tempat
sampah, sambil membawa Woo Rahm.
Joon Soo tengok kanan-kiri….apakah Joon
Soo ingin membuang Woo Rahm?
Joon Soo :Maaf.Tolong maafkan aku.
Woo
Rahm : Apakah kamu menaruhku di jalan aspal yang dingin?
Joon Soo :Selamat tinggal.
Joon Soo perlahan-lahan menaruh Woo Rahm.
Woo
Rahm : Uh oh, ini dapat menyebabkan strok.
Tiba-tiba ada suara seseorang…
Pengawas :Hei ajusshi!Kau, yang pakai
topi.
Joon Soo tengok kanan-kiri dan kaget saat
melihat ke atas..ada kamera pengawasnya.
Pengawas :Pengambilan sampah adalah hari
Selasa,Kamis, dan Sabtu. Jika kamu
membuangnya,kamu akan didenda.Ambil lagi!
Joon Soo tertawa : ajusshi, aku tidak akan membuangnya.Ini adalah bayi.
Seorang bayi!Aku hanya memeriksa tempat sampahnya saja.Kenapa mereka membuang barang-barang
bagus?Aku hanya ingin mengambil ini, ini.Ini sepertinya tidak berguna kan?Selamat
malam!
Joon Soo mengambil penggorengan yang
dibuang
Joon Soo melangkah mundur
perlahan-lahan….sedangkan dari arah berlawanan juga ada seseorang yang
melangkah mundur. Mereka saling bertemu pantat….kemudian saling balik badan.
Ternyata Joon Soo bertemu seorang laki-laki yang menggendong bayi juga. Mereka
berdua sepertinya ada di depan subuah panti asuhan. Mereka saling tatap. Woo Rahm
sendiri tersenyum manis di gendongan Joon Soo.
Laki-laki itu :Aku pasti sudah gila.Punya
anak umur segini...Meletakkan buntelan kecil ini maka akan selesai...jika
aku katakan aku punya anak karena aku tidak pakai kondom, Siapa yang akan
percaya?Seharusnya aku bunuh diri setelah menitipkan bayi ini dirumah yatim
piatu. Aku telah memikirkannya sampai aku bertemu dengan mu.Kamu merubah pikiran ku. Setidaknya,kamu
masih muda.Apa yang akan kamu lakukan untuk memberi makan anak ini?Kamu jangan
menyerah.Jangan pernah menyerah!
Joon Soo mengganggukkan kepala.
Lalu ada seorang laki-laki bertopi yang
berjalan sambil menggendong bayi juga.
Laki-laki itu memanggilnya :Hey, kamu
yang disana!Mari kesini.Sini.
Akhirnya tiga ayah dengan bayinya duduk
santai bersama.
Laki-laki itu : Jadi, maksud mu...kamu
tinggal di daerah sini?
Laki-laki bertopi :Apakah aku terlihat
seperti yang akan meninggalkan anak ini di rumah yatim piatu seperti kalian
berdua?
Laki-laki itu :Ya.
Joon Soo hanya mengangguk.
Laki-laki bertopi marah mendengarnya :Bagaimana
mungkin melakukannya terhadap anak sendiri? Apakah itu yang dilakukan orang tua
kalian?
Laki-laki itu dan Joon Soo menunduk
karena merasa bersalah.
Laki-laki bertopi:Setidaknya,lebih baik
terlambat daripada tidak sama sekali. Mampirlah
kadang-kadang.
Laki-laki bertopi memberikan laki-laki
itu dan Joon Soo kartu nama.
Pengantar koran :Koran-koran!
Karena dilempar ke atas dan jatuh ke
jalan..pengatar itu memasukkannya ke dalam lubang di bawah pintu.
Di Ruang tamu, Joon Soo memangku Woo Rahm…dan mencoba
memberi Woo Rahm yang menangis…susu botol formula tapi Woo Rahm tidak mau
meminumnya.
Joon Soo :Ayo, minumlah!
Woo Rahm menangis: Tidak!
Joon Soo : Katakan aah! Aaah! Aaah!
Woo Rahm menolak : aku tidak mau!Aku
bilang padamu selalu dan selalu,
aku ingin susu ASI!
Joon Soo menyesal :Seharusnya aku
meninggalkan mu disana kemarin malam.
Woo
Rahm berteriak: Mengapa bukan dirimu? Aku hanya anak kamu!
Joon Soo : Ayolah. Minum.
Woo Rahm bersikeras menolak : Nggak!
tidak akan pernah!
Joon Soo kesal :Kalau begitu jangan
minum.
Joon Soo menaruh botol suus di atas meja.
Woo
Rahm :hey, gendong,aku ingin itu sekarang!
Ponsel Joon Soo berbunyi.
Joon Soo :Hello?
Guru Cho :Siapa yang menyuruhmu mematikan
telepon, huh?
Joon Soo :Aku katakan padamu.Aku tidak
dapat kesekolah hari ini.
Guru Cho tak percaya :Kamu
bercanda?Dimana kamu?
Joon Soo berbohong :Aku sekarang di
Gyeongpodae.Aku mengunjungi teman ku di pesisir Selatan.
Guru Cho tak percaya :Apa yang kau
katakan,pantai Gyeongpodae?Itu di Timur ,bukan Selatan, bodoh!Datang segera.
Mengerti?
Joon Soo : Aku menghargainya,tapi aku
tidak dapat kesekolah.
Guru Cho mengancam :Dengar. Jika kau
tidak datang,kau akan dikeluarkan.
Joon Soo : Aku benar-benar tidak bisa!
Guru Cho berteriak marah :Jangan mencobai
ku.Lari kesini dalam 3 detik. Melompat kalau perlu!
Guru Cho menutup telp.
Joon Soo bingung :Hello? Hello? Aish!!Bagaimana
mungkin aku pergi kesekolah dengan mu?
Joon Soo berjalan pelana-pelan sambil
tengok kanan-kiri biar aman…dan tidak bertemu seseorang.Sampai di loker..Joon Soo mau memasukkan
Woo Rahm ke dalamnya tapi Woo Rahm menangis.
Joon Soo :Diamlah disini.Aku akan segera
kembali, OK?
Lalu ponselnya berbunyi… Joon Soo
menggendong Woo Rahm lagi…dan TA Ra! Ada seorang guru berdiri di belakangnya.
Joon Soo menutup telp….dan kaget saat
balik badan ada seorang guru berdiri di sana. Joon Soo tersenyum manis.
Guru itu : Tidak mengijinkan orang.
Joon Soo nyengir…tersenyum lebar sambil
menggendong Woo Rahm.
Joon Soo :Maafkan aku.
Guru bahasa Inggris lewat dan berkomentar
:Apa ini, sebuah pesta?Dasar...
Guru bahasa Inggris pergi.
Guru Cho duduk sambil memegang tongkat :Jadi
apa yang akan kamu katakan...bayi yang kamu peluk itu adalah bayi mu, benarkan?
Joon Soo :Ya.
Guru Cho berdiri dan berteriak : Apa?Kau
gila dasar sia...
Semua orang kaget, termasuk Joon Soo.
Guru Cho menurunkan emosinya :Apakah kau
sudah kehilangan akal sehat?Baiklah itu anak mu.Tetapi kenapa kamu membawanya
kesekolah?Dimana orang tua mu?
Joon Soo :Mereka pergi dari rumah.
Guru Cho tak percaya :Apa? Mereka pergi?
Woo
Rahm :Apa gunanya suatu keluarga,aishh…ckk..ckk...?
Di kelas Joon Soo, semua anak-anak
mengeruminya meja Joon Soo dan Byeol Kim karena Woo Rahm duduk manis di atas
meja Byeol Kim. Semua anak menyukai Woo Rahm dan ingin memegangnya…bermain
dengan Woo Rahm.
Joon Soo merasa risih :Sudah cukup.Kamu
akan membuat dia menangis.
Woo Rahm : Tunggu dulu.
Lalu teman Joon Soo di belakang Joon Soo
mencium bau dan menutup hidungnya.
Teman Joon Soo menutup hidung :Oh, bau
ini...Siapa kentut?Baunya sangat amat sekali.
Woo
Rahm : Maaf sungguh maaf...Kalau kamu sungguh punya hidung yang sensitif.
Byeol Kim lalu melihat di balik popok Woo
Rahm.
Woo Rham :apa yang kau lihat disana?
Byeol Kim : Dia poop.
Semua anak sedikit menjauh dan menutup
hidung, jijik: Ohh!!
Byeol Kim langsung mengganti popok Woo
Rahm…Woo Rahm sendiri menangis.
Joon Soo :Bukankah kalian juga poop?
Ketua kelas mendobrak meja dan berteriak
:Hey!
Joon Soo langsung menatap tajam pada
ketua kelas.
Ketua kelas melanjutkan :Kamu pikir sekolah
adalah tempat penitipan?Cepat bersihkan itu!
Woo Rahm : appa! appa, aku pikir dia
memanggil nama kamu.
Joon Soo menatap sinis..
BERSAMBUNG
KE PART 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar