Senin, 09 September 2013

SINOPSIS BABY AND ME Part 2


SINOPSIS

BABY AND ME
Part 2
Rumah Keluarga Han
Foto Wo Rahm sudah terpajang di rumah Joon Woo.
Gi Seok, Joon Soo dan temannya melihat foto itu. Tentu saja, Woo Rahm ada digendongan Joon Soo.
Teman Joon Soo tertawa geli : Dia sebenarnya dan sepenuhnya bagian dari dirimu.
Tidak ada yang perlu ditanyakan tentang itu.Tidak perlu test DNA.Inilah dia!
Joon Soo kesal :Bisakah kamu diam?
Tiba-tiba Byeol Kim muncul…teman Joon Soo sampai kaget.
Joon Soo :Siapa yang mengundang dia?
Teman Joon Soo :Jadi, aku mengejarnya di depan toko. Ketika aku katakan aku
akan kerumah mu, dia...
Joon  Soo terlihat sangat kesal pada temannya.
Joon Soo pada Byeol Kim : Hey, apa yang kau inginkan?
Byeol Kim balik badan dan menatap Joon Soo.
Byeol Min :Aku sedikit kecewa dengan mu.Tapi jika ini adalah ujian dari Tuhan,Dengan senang hati aku akan memikulnya.Kamu tahu apa yang mereka katakan,'Jika kamu tidak dapat mengindarinya, maka nikati saja. '
Joon Soo tak percaya : Ahh!! Aku hampir kehilangan itu.Jadi berhentilah mengganggu ku dan urus diri sendiri.
Byeol Kim :Aku pikir ini adalah urusan kita bersama.
Joon Soo kesaarannya sudah habis.
Joon Soo berteriak :Hey!
Woo Rahm yang kaget langsung menangis.
Byeol Kim :Kenapa kamu berteriak?Kamu mengejutkan bayi ini.
Byeol Kim mengambil Woo Rahm dari gendongan Joon Soo..dan menggendongnya dan menenangkan Woo Rahm.
Byeol Kim :Jangan khawatir, manis...
Byeol Kim melihat popok Woo Rahm.
Di kamar Joon Soo.Joon Soo terbaring terlentang di tempat tidur..sedangkan Gi Seok dan temannya duduk sambil makan di lantai.
Gi Seok :Jadi, apa yang akan kamu lakukan sekarang?
Teman Joon Soo :Sepertinya dia punya pilihan?Sebaiknya dia menjaganya.
Joon Soo :Aku tidak tahu.
Teman Joon Soo kesal :Yo, siapa yang akan menjadi omma-nya?Pikir!
Joon Soo yang kesal bangun sambil melmpar temannya memakai makanan ringan.
Joon Soo berteriak :jangan berisik!Aku sedang berfikir, ok?
Joon Soo kembali tidur terlentang.
Lalu Byeol Kim masuk dengan Woo Rahm ada di gedongannya.
Byeol Kim :Kamar yang bagus!Woo-Rahm dia sedang tertidur.
Joon Soon bangun dan marah :Hei, apa yang masih kamu lakukan disini?
Byeol Kim :Tapi aku istri mu!
Joon Soo tak percaya :Istri kepalamu...oush….
Gi Seok :Berbaik hatilah. Kamu seharusnya berterima kasih padanya karena telah menjaga Woo-Rahm.
Gi Seok tersenyum dan menawarkan bir pada Byeol Kim tapi ditolak.
Gi Seok :Mau bir?
Byeol Kim :Tidak terima kasih.Alkohol mengurangi sel darah putih,yang buruk bagi sistem imunitas dan mengganggu pikiran, dan juga...
Joon Soo memotong sambil berteriak :Kau, keluar!
Byeol Kim pada Joon Soo :Setahu aku, bayi ini adalah masalah terpenting.Hidup baru berhak mendapatkan berkah.
Woo Rahm yang ada di gendonga Byeol Kim tersenyum senang.
Woo Rahm :terima kasih!
Byeol Kim : Pikirkan apa yang kau lakukan untuk menjaganya, sebagai appa-nya.
Joon Soo berteriak marah : Hey! Aku bilang, “KELUAR”!
Byeol Kim :OK, appa Woo Rahm.
Byeol Kim keluar sambil menuntup pintu.
Joon Soo tak percaya mendengarnya :Apa? Appa? Aku?Apakah itu masuk akal?
Gi Seok dan teman Joon Soo menjawab bersamaan: Iya.
Rumah Byeol Kim.Ibu Byeol Kim bau selesai merebus mie.Byeol Kim datang dengan membawa bonek besar.
Byeol Kim : Omma!
Ibu Byeol Kim :Masuk kedalam, jika kamu tidak membantu.
Byeol Kim : Omma!Bagaimana menurut mu jika menantu mu, mendapatkan seorang anak?
Ibu Byol Kim marah dan memukul kepala Byeol Kim dengan baskom.
Ibu Byeol Kim :Apakah kamu sekarang sedang menjalankan skrip opera sabun?
Byeol Kim menatap tajam pada ibunya : Omma!
Ibu Byeol Kim menoleh dan Byeol Kim menoleh…menundukkan wajahnya.
Byeol Kim :Mungkin tidak.
Byeol Kim menyandarkan kepalanya pada boneka besarnya..sedangkan ibu Byeol Kim melanjutkan pekerjaannya.
Pagi itu, Joon Soo pergi dengan mengendarai sepeda motor….plus menggendong Woo Rahm di punggungnya.
Di sebuah toko.Ada sepasang kekasih yang masuk ke dalam toko.
Pelayan :Selamat datang.Mari sebelah sini.
Pasangan itu-pun masuk ke dalam.
Pelayan berkata lewat mix kecil : 2 tamu telah masuk.
Tak berapa lama,Joon Soo masuk….dan pelayan itu kaget.
Pelayan :Han Joon-Soo...Apa yang kamu lakukan disini?
Pelayan dan 3 mantan pacar Joon Soo yang lain : Sudah sangat lama.Bagaimana keadaan mu?Apa yang membuatmu kemari?
Joon Soo menunjukkan Woo Rahm yang duduk di atas meja.
Joon Soo :Mungkinkah kamu...omma dari bayi ini?
Keempat mantan pacar Joo Soo kaget :Apa?
Lalu muncul 4 orang lagi…jadi mantan pacar Joo Soo ada 8 orang.
Kedelapannya tak percaya dan marah :Apa yang sedang kau pikirkan?
Mereka semua menampar Joon Soo.
Di sebuah tangga.
Joon Soo duduk lemas dengan memangku Woo Rahm.
Joon Soo mengeluh : Ahhh! Apa yang terjadi pada ku? Aish!
Joon Soo kesal dan berteriak pada Woo Rahm :Lalu siapa dia?Siapa kamu?
Woo Rahm menangis.
Joon Soo frustasi : Arrgghhh!Aku akan gila!
Di rumah Joon Soo.Joon Soo membuatkan Woo Rahm susu formula karena Woo Rahm menangis terus.
Joon Soo menenangkan :Tenanglah.Aku sedang membuat makanan mu sekarang.
 Woo Rahm : Appa, aku hanya poop poop. Poop poop!
Woo Rahm menangis, karena marah sampai menendang botol susu itu.
Joon Soo berteriak marah :Hei, kamu tidak makan?kenapa kamu menendang makanan mu?
Woo Rahm meninju wajah Joon Soo :Itu sesuatu yang besar! dapatkah kamu mencium ini?Ugh, aku bisa gila disini
Joon Soo kesakitan dan berteriak :Siapa kamu, seorang gengster? Hah?
 Woo Rahm marh dan menendang botol susu sampai tumpah ke lantai.
Woo Rahm : apa dirimu? Gengster?!
Joon Soo tambah marah : Arghh, Dari mana asal mu?
 Woo rahm :Yeah? aku merasakan hal yang sama tentang kamu!
Joon Soo menatap Woo Rahm :Siapa kamu?
 Woo Rahm berteriak : Lalu, apa dirimu? Seorang appa?
Joon Soo kesabarannya sudah habis :Jangan bergerak, teman.
Woo Rahm : Aku bilang poop poop!
Joon Soo frustasi dan menelepon Byeol Kim.
Joon Soo : Ayolah... jangan berisik!
 Woo Rahm berteriak : aku butuh pergi ke kamar mandi!
Rumah Byeol Kim.Malam itu, menerima telp dari Joon Soo Byeol Kim langsung pergi.
Byeol Kim :Aku akan kembali!
Rumah Joon Soo. Byeol Kim sampai di rumah Joon Soo dan langsung mengambil alih Woo Rahm dan mengganti popoknya…sedangkan Joon Soo duduk di sofa….tertidur…kelihatan kalau kelelahan.
Byeol Kim :Ketika bayi sedang menangis, hal yang pertama yang kamu akan lakukan adalah melihat popoknya.Lalu kamu memberi makan…dan memeluknya...Setelah itu, letakan dia dan pijit perutnya. Sekarang, dudukan dia, tepuk-tepuk pantat nya. Sebelum kamu memberi makan dia, jika kamu tidak yakin apakah dia sudah lapar, julurkan jari mu ke mulutnya seperti ini. Jika dia membuka mulutnya dan mengikuti jari mu maka, dia sedang lapar.
Byeol Kim menoleh dan melihat Joon Soo sudah tidur tengkurap di sofa.
Byeol Kim mendesah pelan : Hurft!Aku tau bagaimana perasaan mu.
Woo Rahm tersenyum.
Byeol Kim : Tetapi kamu lebih baik dari appa-mu.Setidaknya, kamu tersenyum padaku.
Woo Rahm tertawa : Noona, apa kamu berkunjung hari ini untuk tinggal bersama kami!
Di sauna, Ayah Joon Soo berbaring telungkup sambil membaca komik.
Ayah :Serang!
Ibu datang dan duduk dengan lesu ke samping ayah.
Ibu merajuk :Bisakah kita tinggal dirumah penduduk saja?Bagaimana kita bisa tidur disini?
Ayah :Dia tidak bodoh.Akankah dia memeriksanya disana juga?Tetapi, aku tidak bisa tidur aku memikirkan nya.
Ibu kesal : Sebenarnya ide siapa yang ingin pergi dari rumah?Aku harap dia makan teratur. Oh, anak ku!
Ayah tiba-tiba tertawa keras membaca komiknya….sehingga membuat kaget orang-orang disekitarnya, termasuk ibu yang takpercaya melihat kelakuan ayah yang tidak khawatir pada Joon Soo.
Malam itu,Joon Soo tidur di kamarnya…dan terbangun mendengar tangisan Woo Rahm.
Joon Soo terbangun dan berteriak :Berhenti menangis.Cukup!Kamu membuatku gila!
Hey, aku katakan cukup!
Woo Rahm menangis lebih keras.
Malam itu juga, Joon Soo pergi ke tempat sampah, sambil membawa Woo Rahm.
Joon Soo tengok kanan-kiri….apakah Joon Soo ingin membuang Woo Rahm?
Joon Soo :Maaf.Tolong maafkan aku.
 Woo Rahm  : Apakah kamu menaruhku  di jalan aspal yang dingin?
Joon Soo :Selamat tinggal.
Joon Soo perlahan-lahan menaruh Woo Rahm.
 Woo Rahm : Uh oh, ini dapat menyebabkan strok.
Tiba-tiba ada suara seseorang…
Pengawas :Hei ajusshi!Kau, yang pakai topi.
Joon Soo tengok kanan-kiri dan kaget saat melihat ke atas..ada kamera pengawasnya.
Pengawas :Pengambilan sampah adalah hari Selasa,Kamis, dan Sabtu. Jika kamu membuangnya,kamu akan didenda.Ambil lagi!
Joon Soo tertawa : ajusshi,  aku tidak akan membuangnya.Ini adalah bayi. Seorang bayi!Aku hanya memeriksa tempat sampahnya saja.Kenapa mereka membuang barang-barang bagus?Aku hanya ingin mengambil ini, ini.Ini sepertinya tidak berguna kan?Selamat malam!
Joon Soo mengambil penggorengan yang dibuang
Joon Soo melangkah mundur perlahan-lahan….sedangkan dari arah berlawanan juga ada seseorang yang melangkah mundur. Mereka saling bertemu pantat….kemudian saling balik badan. Ternyata Joon Soo bertemu seorang laki-laki yang menggendong bayi juga. Mereka berdua sepertinya ada di depan subuah panti asuhan. Mereka saling tatap. Woo Rahm sendiri tersenyum manis di gendongan Joon Soo.
Mereka berdua akhirnya duduk di warung sambil minum.
Laki-laki itu :Aku pasti sudah gila.Punya anak umur segini...Meletakkan buntelan kecil ini maka akan selesai...jika aku katakan aku punya anak karena aku tidak pakai kondom, Siapa yang akan percaya?Seharusnya aku bunuh diri setelah menitipkan bayi ini dirumah yatim piatu. Aku telah memikirkannya sampai aku bertemu dengan mu.Kamu merubah pikiran ku. Setidaknya,kamu masih muda.Apa yang akan kamu lakukan untuk memberi makan anak ini?Kamu jangan menyerah.Jangan pernah menyerah!
Joon Soo mengganggukkan kepala.
Lalu ada seorang laki-laki bertopi yang berjalan sambil menggendong bayi juga.
Laki-laki itu memanggilnya :Hey, kamu yang disana!Mari kesini.Sini.
Laki-laki bertopi yang berjalan itu berhenti….lalu balik badan dan menunjuk hidungnya sendiri.
Akhirnya tiga ayah dengan bayinya duduk santai bersama.
Laki-laki itu : Jadi, maksud mu...kamu tinggal di daerah sini?
Laki-laki bertopi :Apakah aku terlihat seperti yang akan meninggalkan anak ini di rumah yatim piatu seperti kalian berdua?
Laki-laki itu :Ya.
Joon Soo hanya mengangguk.
Laki-laki bertopi marah mendengarnya :Bagaimana mungkin melakukannya terhadap anak sendiri? Apakah itu yang dilakukan orang tua kalian?
Laki-laki itu dan Joon Soo menunduk karena merasa bersalah.
Laki-laki bertopi:Setidaknya,lebih baik terlambat  daripada tidak sama sekali. Mampirlah kadang-kadang.
Laki-laki bertopi memberikan laki-laki itu dan Joon Soo kartu nama.
Pagi itu, depan rumah Joon Soo.
Pengantar koran :Koran-koran!
Karena dilempar ke atas dan jatuh ke jalan..pengatar itu memasukkannya ke dalam lubang di bawah pintu.
Di Ruang tamu, Joon Soo memangku Woo Rahm…dan mencoba memberi Woo Rahm yang menangis…susu botol formula tapi Woo Rahm tidak mau meminumnya.
Joon Soo :Ayo, minumlah!
Woo Rahm menangis: Tidak!
Joon Soo : Katakan aah! Aaah! Aaah!
Woo Rahm menolak : aku tidak mau!Aku bilang padamu selalu dan selalu,
aku ingin susu ASI!
Joon Soo menyesal :Seharusnya aku meninggalkan mu disana kemarin malam.
 Woo Rahm berteriak: Mengapa bukan dirimu? Aku hanya anak kamu!
Joon Soo : Ayolah. Minum.
Woo Rahm bersikeras menolak : Nggak! tidak akan pernah!
Joon Soo kesal :Kalau begitu jangan minum.
Joon Soo menaruh botol suus di atas meja.
 Woo Rahm :hey, gendong,aku ingin itu sekarang!
Ponsel Joon Soo berbunyi.
Joon Soo :Hello?
Guru Cho :Siapa yang menyuruhmu mematikan telepon, huh?
Joon Soo :Aku katakan padamu.Aku tidak dapat kesekolah hari ini.
Guru Cho tak percaya :Kamu bercanda?Dimana kamu?
Joon Soo berbohong :Aku sekarang di Gyeongpodae.Aku mengunjungi teman ku di pesisir Selatan.
Guru Cho tak percaya :Apa yang kau katakan,pantai Gyeongpodae?Itu di Timur ,bukan Selatan, bodoh!Datang segera. Mengerti?
Joon Soo : Aku menghargainya,tapi aku tidak dapat kesekolah.
Guru Cho mengancam :Dengar. Jika kau tidak datang,kau akan dikeluarkan.
Joon Soo : Aku benar-benar tidak bisa!
Guru Cho berteriak marah :Jangan mencobai ku.Lari kesini dalam 3 detik. Melompat kalau perlu!
Guru Cho menutup telp.
Joon Soo bingung :Hello? Hello? Aish!!Bagaimana mungkin aku pergi kesekolah dengan mu?
Siang itu Joon Soo datang ke sekolah dengan membawa Woo Rahm.
Joon Soo berjalan pelana-pelan sambil tengok kanan-kiri biar aman…dan tidak bertemu seseorang.Sampai di loker..Joon Soo mau memasukkan Woo Rahm ke dalamnya tapi Woo Rahm menangis.
Joon Soo :Diamlah disini.Aku akan segera kembali, OK?
Lalu ponselnya berbunyi… Joon Soo menggendong Woo Rahm lagi…dan TA Ra! Ada seorang guru berdiri di belakangnya.
Joon Soo mengangkat telp : Halo! Aku katakan aku akan disana sebentar lagi.
Joon Soo menutup telp….dan kaget saat balik badan ada seorang guru berdiri di sana. Joon Soo tersenyum manis.
Guru itu : Tidak mengijinkan orang.
Joon Soo nyengir…tersenyum lebar sambil menggendong Woo Rahm.
Joon Soo akhirnya menghadap Guru Cho dengan Woo Rahm ada di gendongan dadanya.
Joon Soo :Maafkan aku.
Guru bahasa Inggris lewat dan berkomentar :Apa ini, sebuah pesta?Dasar...
Guru bahasa Inggris pergi.
Guru Cho duduk sambil memegang tongkat :Jadi apa yang akan kamu katakan...bayi yang kamu peluk itu adalah bayi mu, benarkan?
Joon Soo :Ya.
Woo Rahm tersenyum geli mendengarnya :Bagaimana kau melakukannya?
Guru Cho berdiri dan berteriak : Apa?Kau gila dasar sia...
Semua orang kaget, termasuk Joon Soo.
Guru Cho menurunkan emosinya :Apakah kau sudah kehilangan akal sehat?Baiklah itu anak mu.Tetapi kenapa kamu membawanya kesekolah?Dimana orang tua mu?
Joon Soo :Mereka pergi dari rumah.
Guru Cho tak percaya :Apa? Mereka pergi?
 Woo Rahm :Apa gunanya suatu keluarga,aishh…ckk..ckk...?
Di kelas Joon Soo, semua anak-anak mengeruminya meja Joon Soo dan Byeol Kim karena Woo Rahm duduk manis di atas meja Byeol Kim. Semua anak menyukai Woo Rahm dan ingin memegangnya…bermain dengan Woo Rahm.
Joon Soo merasa risih :Sudah cukup.Kamu akan membuat dia menangis.
Woo Rahm : Tunggu dulu.
Lalu teman Joon Soo di belakang Joon Soo mencium bau dan menutup hidungnya.
Teman Joon Soo menutup hidung :Oh, bau ini...Siapa kentut?Baunya sangat amat sekali.
 Woo Rahm : Maaf sungguh maaf...Kalau kamu sungguh punya hidung yang sensitif.
Byeol Kim lalu melihat di balik popok Woo Rahm.
Woo Rham :apa yang kau lihat disana?
Byeol Kim : Dia poop.
Semua anak sedikit menjauh dan menutup hidung, jijik: Ohh!!
Byeol Kim langsung mengganti popok Woo Rahm…Woo Rahm sendiri menangis.
Joon Soo :Bukankah kalian juga poop?
Ketua kelas yang sedang belajar terlihat kesal dan merasa terganggu.
Ketua kelas mendobrak meja dan berteriak :Hey!
Joon Soo langsung menatap tajam pada ketua kelas.
Ketua kelas melanjutkan :Kamu pikir sekolah adalah tempat penitipan?Cepat bersihkan itu!
Woo Rahm : appa! appa, aku pikir dia memanggil nama kamu.
Joon Soo menatap sinis..
BERSAMBUNG KE PART 3






Tidak ada komentar:

Posting Komentar