SINOPSIS
FULL
HOUSE
EPISODE 1
(Part 1)
Pagi itu..terdengar suara jam beker
berbunyi keras. Lee Young Jae (Rain) yang masih mengantuk
kesal…lalu melempar jam beker itu jauh dan jatuh ke lantai. Tapi jam beker itu
masih berbunyi hanya beberapa saat kemudian mati.
Lee Young Jae beberapa saat kemudian
membuka mata dan duduk di tempat tidur….merenggangkan badan sebentar lalu
bangun.
Saat membuka pintu apartemennya…lalu
terlihat blit kamera dan banyak media masa sudah ada di depan apartemennya.
Para wartawan bertanya,”Lee Young-Jae,
apa kalian berdua punya hubungan spesial?
Young Jae menutupi wajahnya..lalu
beritanya muncul di koran-koran.
Episode
01
Di sebuah rumah dipinggir pantai…Han Ji Eun (Song Hye Kyo) dengan rambut berantakan… mengambil kotak
susu dari dalam kulkas… menuangkankan ke dalam gelas…lalu meminumnya. Rumahnya sangat
bentakan sekali. Ji Eun adalah seorang penulis novel.
Ji Eun mencari ide,”Ah...apa
ini?Dasar bodoh.Kenapa dia datang lagi?Seharusnya semua sudah selesai..Kenapa
kau datang lagi? Kenapa?
Ji Eun duduk di leptopnya dan mulai
menulis.”Si wanita hamil oleh pria itu....Oh! Cerita ini pasti bagus
sekali.....
Ji Eun terlihat senang.
Di rumah sakit, Hee Jin (Lee
Young Eun) keluar dari ruang pemeriksaan dengan lesu. Lee
Dong Wook (Kang Do Han, pacar Hee Jin)
mendekatinya.
Dong Wook bertanya,”Dokter bilang apa?
Ada masalah?
Hee Jin menjawab,”Dokter bilang kalau aku
hamil.
Dong Wook terduduk lemas di kursi.
Hee Jin bertanya,”Apa?Tapi kita kan belum
siap untuk itu.Kenapa harus sekarang?Sayang, jadi kita harus bagaimana?
Dong Wook menjawab,”Kita tak boleh diam
begini saja...
Ji Eun masih mencari inspirasi untuk
tulisannya. Di atas meja ada foto Ji Eun kecil bersama kedua orang tuanya.
Lalu..ada foto Ji Eun bersama temannya Dong Wook dan Hee Jin saat sekolah.
Ji Eun berkata sambil mengetik,”Saat
mereka saling menatap satu sama lain,mereka merasakan sesuatu yang berbeda dan
sulit diungkapkan lewat kata-kata.Lalu dia mendekat sambil terus
tersenyum....Dan dengan perlahan dia berbisik pada pria itu...”Sejak pertama
kali aku bertemu denganmu...Aku...Aku...sudah tahu kau adalah orang yang tepat”.....
Apalagi ya kata-katanya...
Tiba-tiba ada suara bel…”Ting Tong Ting
Tong” yang langsung membuyarkan konsentrasi Ji Eun untuk melanjutkan
tulisannya.
Ji Eun kesal,”Siapa?Tunggu sebentar!Siapa
sih?
Ji Eun buru-buru berlari ke bawah dan
membuka pintu.
Ternyata Hee Jin dan Dong Wook yang
memberinya tiket liburan.
Hee Jin berkata,”Selamat Anda memenangkan
undian berhadiah!
Ji Eun bertanya,”Tiket pesawat kelas
VIP...juga voucher menginap di hotel bintang 5?
Dong Wook menjawab,”Di Bank tempat aku
bekerja memang memberikan kesempatan pada nasabahnya untuk memenangkan undian
berhadiah.Dan Ji-Eun... Kaulah yang beruntung memenangkannya!
Hee Jin dan Dong Wook tertawa lebar.
Ji Eun tak percaya,”Kalian pasti
bercanda, kan?
Dong Wook meyakinkan,”Sudah kubilang, ini
undian berhadiah dari Bank.
Kau tak percaya pada kami?
Ji Eun bertanya,”Lalu kenapa harus aku
yang pergi?Kenapa tidak kau saja.
Dong Wook menjawab,”Aku?Bagaimana dengan
pekerjaanku?Lagipula kau belum pernah naik pesawat, kan?
Ji Eun berkata,”Pesawat?aku belum
pernah....
Dong Wook menjawab,”Sudah terima saja.
Ji Eun bertanya,”Lalu siapa yang jaga
rumahku?
Hee Jin menjawab,”Rumah? Rumah ini akan
baik-baik saja.
Dong Wook menambahkan,”Benar. Biar kami
saja yang jaga rumah ini.Kau tak perlu khawatir.Mungkin dengan pergi keluar
negeri, kau akan dapatkan ide-ide baru untuk novelmu.Benarkan? Hee-Jin?
Hee Jin menjawab,”Benar sekali!Mungkin
saja novelmu akan lebih bagus ceritanya.
Hee Jin dan Dong Wook gugup dan bingung.
Hee Jin bertanya,”Maksudmu?
Ji Eun berkata,”Mana ada yang gratis di
dunia ini.
Hee Jin menelan ludah..sedangkan Dong
Wook bingung dan menatap Ji Eun.
Ji Eun melanjutkan,”Tak perlu mendaftar,
tak perlu mengeluarkan biaya apapun? Semuanya gratis begitu saja?
Dong Wook dan Hee Jin tersenyum lebar.
Dong Wook tersenyum lebar menjawab,”Ya.
Memang begitu.Kenapa kau curiga sekali pada kami?
Ji Eun tersenyum lebar,”Baiklah. Karena
ini gratis...Ayo berangkat!Ayo!
Dong Wook berlari sambil bertanya,”Kenapa
buru-buru?
Ji Eun menjawab,”Aku kan mau
liburan!Sudah cepat saja jalannya.
Hee Jin berkata,”Sudah kubilang, harusnya
kita datang lebih cepat.
Ji Eun menjawab,”Mana kutahu kalau
jalannya akan macet separah itu.
Jangan banyak mengeluh, sudah jalan saja.
Mereka sudah masuk ke dalam bandara.
Di lantai atas bandara, ada Young Jae
yang duduk bersama managernya di ruang VIP lounge. Sedangkan di depan pintu
yang dijaga 2 orang, sudah ada beberapa fansnya Young Jae yang berkerumun di
sana sambil beberapa kali mencuri-curi foto dirinya.
Manajer berkata,”Saat kau sudah sampai di
hotel,kau akan di interview.Syutingnya akan dimulai di hari ke-2.Sesampainya
kau di bandara,semua staff dan penerjemah sudah menunggumu disana.Dan saat kau
sudah tiba di China, kita akan selesaikan kontrak dengan pihak IM.
Manajer menunjukkan sebuah koran,”Apa kau
sudah tahu gosipmu dengan Lee Ji-Hae?Dalam bulan ini saja sudah 2 kali dicetak
beritanya.Kami memintamu lebih berhati-hati dengan image-mu.
Young Jae membaca berita di koran itu
sekilas sebelum melemparnya ke atas meja.
Young Jae bertanya,”Lalu bagaimana dengan
jadwal acara di China?
Dong Wook berkata,”Cepat masuklah
kesana.....
Ji Eun bertanya,”Apa setibanya di bandara
aku akan dijemput?
Dong Wook menjawab,”Tentu saja. Cepat
saja masuk kesana.
Ji Eun mengingatkan,”Jangan lupa menyiram
tanamanku, ya?
Hee Jin menjawab,”Jangan khawatir, kami
akan mengurus semuanya disini.Masuklah, nanti kau terlambat.
Dong Wook menjawab,”Kau kan sudah dewasa
sekarang. Sudah seharusnya kau meninggalkan rumah.
Ji Eun berkata,”Baiklah, aku akan pergi.
Tolong jaga baik-baik rumahku.
Ji Eun pergi…Hee Jin dan Dong Wook
menatap kepergiannya.
Hee Jin mendekati Ji Eun yang hampir
masuk ke bagian keberangkatan.
Hee Jin mengeluarkan dompet dan
memberikan separuh uangnya pada Ji Eun.
Hee Jin berkata,”Ambillah ini.
Ji Eun tak mengerti,”Untuk apa?
Hee Jin menjawab,”Kalau kau sudah di
China, kau bisa menukarkannya dengan mata uang China. Makanlah yang banyak
dengan uang ini!
Ji Eun berkata,”Tenang saja. Semuanya
pasti sudah disiapkan untukku, kan?
Hee Jin memaksa,”Ini untuk jaga-jaga
saja.
Dong Wook mengambil uang dari tangan Hee
Jin lalu menggenggamkan uang itu ditangannya Ji Eun.
Dong Wook berkata,”Ambil saja.Kau
orangnya mudah sakit, jadi hati-hatilah.
Ji Eun tak mengerti,”Kalian kenapa sih?
Hee Jin memanggil dan memeluknya,”Ji-Eun.
Dong Wook ikut memeluk Ji Eun.
Dong Wook dan Hee Jin berkata bersamaan
dengan sedih,”Ji-Eun, kami menyayangimu!
Ji Eun tak mengerti,”Hei, kenapa kalian
ini!Kenapa kalian jadi begini?
Dong Wook dan Hee Jin masih memeluknya,”Kami
menyayangimu. Sangat menyayangimu.
Ji Eun tertawa geli,”Aku juga menyayangi
kalian.Oke?Selamat tinggal.
Dong Wook dan Hee Jin melepaskan
pelukannya.
Ji Eun melambaikan tangannya…Dong Wook
dan Hee Jin membalas melamaikan tangannya.
Ji Eun masuk ke dalam.
Di depan pintu keberangkatan.
Hee Jin menoleh dan bertanya,”Ji-Eun akan
baik-baik saja, kan?
Dong Wook menjawab,”Walau kau tinggalkan
dia dihutan sekalipun, dia pasti akan baik-baik saja.Yang perlu kita
khawatirkan adalah saat dia pulang nanti.Dia sudah pergi. Ayo kita bereskan
semuanya.
Dong Wook dan Hee Jin terlihat merasa sangat
bersalah pada Ji Eun.
Di dalam pesawat, Ji Eun akan menaruh
tasnya di bagasi atas..tapi dicegah oleh seorang pramugari.
Pramugari berkata,”Biar aku saja Nona...
Ji Eun duduk di kursinya dan benar-benar
terlihat seperti orang yang tak pernah naik pesawat. Hahaha….
Ji Eun berkata,”Tempat ini besar
sekali.Apa ini?Sandal?Enak juga dipakai.
Pramugari bertanya,”Maaf, Anda mau baca
koran?
Ji Eun bertanya,”Ya.Umm, apa guncangannya
nanti akan sangat keras?
Pramugari menjawab,”Tidak juga.
Ji Eun berkomentar,”Gosip lagi?Dengan
siapa lagi dia sekarang?Lee Ji-Hae? Kenapa harus dia?
Pramugari berkata,”Selamat datang.
Sebelah sini Tuan, silahkan.
Ji Eun menyapa tanpa melihat jelas,”Halo!
Ding Dong….hahaha…Young Jae duduk di
sebelah Ji Eun.
Ji Eun sadar dan menoleh tak percaya,”Kau
Lee Young-Jae, kan?Kau juga mau ke China? Untuk apa?Syuting film lagi?
Young Jae hanya senyum sekilas…lalu
menutup matanya.
Ji Eun kesal,”Semoga tidurmu nyenyak.
Ji Eun ketakutan dan menutup matanya,”Aigoo!
Pesawatnya berguncang. Uhh…uhhh…
Young Jae kesal..sampai menutup mulutnya
sendiri agar tak berteriak…mencoba melapaskan tangannya..dan berhasil.
Setelah pulang dari bandara….di rumah Ji
Eun, manajer Young Jae datang untuk melihat-lihat
rumah Ji Eun…yang tentu saja masih berantakan. Hee Jin buru-buru melempar
beberapa barang ke sudut, sedangkan Dong Wook yang menjelaskan detail rumah Ji
Eun.
[jangan-jangan rumah Ji Eun akan dijual
nih! Pantas saja Ji Eun di suruh pergi liburan ke luar negeri. Jahat juga yah!]
Manajer Young Jae bertanya,”Listriknya
masih berfungsi kan.
Dong Wook menjawab,”Ya, tentu saja.Rumah
ini kondisinya masih bagus, kan?
Di ruang tamu
Dong Wook duduk dengan tersenyum lebar
sambil menghitung jumlah uang yang dia dapatkan. Hee Jin yang berdiri di
belakangnya juga tersenyum lebar.
Manajer Young Jae bertanya,”Apa semuanya
sudah pas?
Dong Wook menjawab,”Ya.
Manajer Young Jae bertanya,”Katamu, semua
perabotannya sudah dikeluarkan?
Dong Wook menjawab,”Ya, tentu saja.Akan
kami bereskan semuanya.
Manajer Young Jae menjawab,”Baiklah, aku
percayakan padamu semuanya.Aku pergi dulu.
Manajer Young Jae pergi.
Hee Jin membungkuk memberi salam,”Selamat
jalan.
Dong Wook merasa bersalah,”Hee-Jin, apa
kita sudah kelewatan?
Hee Jin menjawab,”Tenanglah.Semua akan
baik-baik saja.
Dong Wook menunduk sedih.
Hee Jin melihat pesawat,”Lihat itu!
Pesawat itu.Ampuni kami, Ji-Eun.
Dong Wook menyesal,”Ampuni kami,
Ji-Eun!Apa dia naik pesawat itu?Ji-Eun.
Hee Jin menyesal,”Ji-Eun.Maafkan kami
Ji-Eun.
Di depan Ji Eun dan Young Jae ada
hidangan makan siang yang begiu banyak dan terlihat enak. Tentu saja…kelas VIP
gitu! Hehehee…
Ji Eun makannya cepat sekali…seperti ga
pernah makan..sedangkan Young Jae baru minum aitu putih saja. Ji Eun melihat
makanan Young Jae.
Ji Eun bertanya,”Boleh aku minta
itu?Kalau tukaran saja gimana? Enak sekali.
Young Jae sedikit kesal dan memberikan
makan itu dengan gratis.
Ji Eun menerimanya,”Terima kasih.
Ji Eun langsung memakannya.
Setelah selesai makan…Young Jae membaca
majalah, sedangkan JI Eun minum orange Juice tapi Ji Eun merasa dadanya sakit
karena makanannya ada yang nyangkut di tenggorokannya.
Ada pramugari lewat.
Ji Eun bertanya,”Boleh minta minumnya
lagi?
Pramugari bertanya,”Minuman soda?
Ji Eun mengangguk.
Pramugari menjawab,”Baik, tunggu
sebentar.
Young Jae hanya melirik sekilas.
Ji Eun bertanya,”Kau lihat tadi?Kau
lihat, kan?
Saat Ji Eun melempar sebuah snack ke atas
langsung menangkapnya dengan mulut Ji Eun. Ji Eun melakukannya beberapa kali
lagi. Young Jae hanya menyandarkan lengannya di kursi dan melirik tingkah Ji
Eun.
Beberapa saa kemudian,Ji Eun dan Young
Jae mengisi formulir. Ji Eun sedikit bingung dan melirik kepunyaannya Young
Jae.
Ji Eun kaget,”Hotel Rubina?Kau menginap
disana?Aku juga menginap di sana.Kebetulan sekali.
Young Jae kesal,”Kau sedang lihat apa?
Ji Eun menjawab sambil tersenyum geli,”Ini pertama kalinya aku ke luar negeri.Ini juga pertama kalinya aku naik pesawat.Ini pasti akan menyenangkan.
Ji Eun menjawab sambil tersenyum geli,”Ini pertama kalinya aku ke luar negeri.Ini juga pertama kalinya aku naik pesawat.Ini pasti akan menyenangkan.
Young Jae cuek dan melanjutkan mengisi
formulir.
Ji Eun mencoleknya,”Apa telingamu pernah
sakit?Kalau kau menelan ludahmu, itu akan mengurangi sakitnya.
Tapi….Ji Eun malah muntah di baju lengan
Young Jae.
Young Jae kaget.
Ji Eun kaget,”Maaf.Bagaimana ini?Aku
benar-benar minta maaf.
Young Jae menjawab,”Kau ini.
Young Jae buru-buru ke kamar mandi dan
melepaskan bajunya yang terkena muntahan Ji Eun. Ternyata tangannya juga
berbekas bau muntahan Ji Eun. Young Jae lalu menghilangka bau itu dengan
menggunakan sabun.
Young Jae terlihat kesal dan
marah…sedangkan Ji Eun sudah tertidur dengan mulut terbuka. Young Jae merasa
masih bau….bajunya langsung diselipkan pada bagian belakang belakang kursi di
depannya.
Di dalam pesawat, Ji Eun akhirnya
terbangun dan dia penumpang yang terakhir. Sebelumnya,Ji Eun mengganti sandar
pesawat dengan sepatunya. Ji Eun tak sengaja melihat baju Young Jae yang
terselip disana dan mengambilnya.
Ji Eun berteriak,”Maaf.Hei, tunggu.Hei,
tunggu.Ini...Hei, tunggu.
Tapi Young Jae sudah pergi melewati pos
penumpang VIP.
Ji Eun dihadang polisi.
Polisi berkata dalam bahas Cina,”Lewat
sana
Ji Eun menjawab,”Tapi ini milik orang
itu.
Polisi berkata dalam bahas Cina,”Silahkan
lewat sana.
Ji Eun ngotot,”Tapi ini punya orang itu.
Polisi berkata dalam bahas Cina,”Disini
khusus untuk penumpang VIP.Silahkan lewat sana.
Ji Eun masih ngotot,”Tapi ini punya pria
itu.
Polisi berkata dalam bahas Cina,”Tapi ini
juga sudah aturannya.
Ji Eun mengalah,”Ya, aku sudah tahu.
Ji Eun dari jauh melihat Young Jae pergi.
Young Jae di kawal oleh beberapa orang
polisi dan pengawal pribadinya untuk masuk ke dalam mobilnya….para wasedangkan
di luar terdengar suara para fans-nya.
Para fansnya berteriak berulang-ulang,”Lee
Young-Jae. Lee Young-Jae! Lee Young Jae.
Mobil Young Jae-pun pergi.
Ji Eun masih di bandara di bagian
penjemputan. Ji Eun melihat satu per satu tulisan yang dibawa oleh para
penjemput. Tapi tidak ada satu-pun namanya.
Di dalam perjalanan Young Jae, para
reporter masih mengikuti mobilnya. Young Jae sangat kesal sekali.
Di bandara..JI Eun menulis namanya, “Han
Ji Eun” di koran bekas…dan mengangkatnya tinggi-tinggi…siapa tahu ada yang
akan menjemputnya. Tapi tetap saja tiada satu orang-pun yang mengenalnya.
Young Jae sudah sampai di Hotel Rubina.
Petugas hotel membukakan pintu mobil untuk Young Jae..Young Jae keluar dan
berjalan menuju ke kamar hotelnya.
Sesampainya di kamar,Young Jae melepas
jaket dan melempar kaca matanya di atas meja…lalu ke kamar mandi.
Awalnya Young Jae hanya ingin cuci tangan..tapi Young Jae ingat kejadian di pesawat tadi…dan mencium tangannya masih bau muntahan Ji Eun. Young Jae mencuci ulang lengan tangannya itu.
Awalnya Young Jae hanya ingin cuci tangan..tapi Young Jae ingat kejadian di pesawat tadi…dan mencium tangannya masih bau muntahan Ji Eun. Young Jae mencuci ulang lengan tangannya itu.
Seorang ibu marah-marah ditelp,”Kenapa
kau ini?Itu tak ada hubungannya denganku. Sudahlah, lupakan saja.Dasar bodoh.
Ibu tadi langsung membanting gagang telp
itu.
Di sisi telp yang lain, Ji Eun sedang
telp rumahnya tapi tidak ada yang angkat.
Ji Eun kesal,”Aku bisa gila
dibuatnya.Kenapa telponnya tidak diangkat?Bagaimana aku akan pulang?
Ji Eun lalu keluar bandara dan mencoba
berbicara dengan seseorang dengan bahasa isyarat tangan..tapi tetap saja tak
mengerti. Ji Eun terlihat kebingungan.
BERSAMBUNG
KE PART 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar