SINOPSIS
ALWAYS
PART 1
Jang Cheol Min, Mantan juara petinju
dunia, yang menghilang karena dipenjara..mulai menjalani hidup
bebasnya sebagai seorang pekerja serabutan. Awalnya dia membantu mengantar
minuman isi ulang. Cheol Min menurunkan 4 galon isi ulang dan mengantarkannya
ke salah satu gedung bertingkat. Cheol Min menaiki tangga sambil memanggul
galon isi ulang sampai beberapa tingkat . mengganti dengan galon isi ulang yang
baru..lalu mengambil beberapa yang kosong. Setelah itu, Cheol Min dibayar
beberapa lembar oleh sopir sekaligus pemilik galon isi ulang ulang itu. Hari
menjelang malam..buru-buru Cheol Min berlari.
Malam itu dia berlari melewati jalan raya
yang padat itu. Cheol Min menemui seorang kakek di dekat gerbang parkir.
Kakek bertanya,”Kau datang kesini lagi?Di
saat hujan?
Cheol Min menjawab,”Iya.
Cheol Min mengeringkan bajunya yang
sedkit basah.
Kakek bertanya,”Bahkan para dewa cemburu
dengan saat baik.Menurutmu apa artinya ini?
Kakek
memberikan koran : Coba lihat keberuntunganmu hari ini.Kau shio kambing,
kan?
Cheol Min menerimanya : Ku pikir kau
berhenti bekerja.
Kakek : Santai saja.Jauhi masalah apapun.
Kakek pergi.
Cheol Min :Hati-hati di jalan.
Kakek : Selamat tinggal!
Cheol Min : selamat tinggal!Jaga dirimu.
Kakek pergi dengan memakai payungnya.
Cheol Min duduk di gerbang parkir sambil
nonton TV. Tiap ada mobil keluar, Cheol Min membuka atau menutup palang pintu.
Malam itu, Cheol Min menonton
pertandingan tinju….pemenangnya sepertinya dia mengenalnya..terutama si pelatih
dan melap keringat sang juara. Cheol Min tersenyum.
Tiba-tiba ada seorang gadis cantik yang
langsung duduk disampingnya. Ha Jeong Hwa, seorang gadis buta karena kecelakaan
mobil.
Jeong Hwa :Belum mulai juga ya?
Cheol Min bingung.
Jeong Hwa memberikan sesuatu dikedua
tangan Cheol Min.
Jeong Hwa :Ini jeli kacang merah.Dan ini
adalah jeruk keprok.
Jeong Hwa tak jadi menaruhnya di kedua
tangan Cheol Min.
Jeong Hwa : Dan ini...untukku.
Jeong Hwa mengambil kotak makanan di
dalam tasnya dan memberikannya pada Cheol Min.
Jeong Hwa : Dan ini kesukaanmu.Gimbap
yang jelek.Untuk menemani itu,Aku juga membawa kue beras untukmu.
Cheol Min menatap Jeong Hwa.
Jeong Hwa tak mengerti : Bukankah ini
sudah banyak?
Cheol Min : Siapa kamu?
Jeong Hwa kaget dan masih memegang kotak
makanannya: Siapa kamu?Kemana Kakek?
Cheol Min : Hari ini dia berhenti kerja
Jeong Hwa p tak mengerti: Lalu kenapa kau
menerima semua itu?
Cheol Min : Kau yang memberikannya padaku
Jeong Hwa tertawa : Aku sering datang
kesini untuk nonton drama dengan Kakek, sambil makan snack dan cemilan.Kakek
tidak sakit kan?
Jeong Hwa mengambil lagi semua makanan
yang ada ditangan Cheol Min
Cheol Min :Katanya dia harus pergi ke
luar kota.
Cheol Min masih penasaran dan melihat
Jeong Hwa.
Jeong Hwa :Oh, jadi begitu?Permisi.
Di luar masih hujan deras. Jeong Hwa
berdiri hanya dengan memakai penutup tudung dan sebuah tongkat. Cheol Min meras
kasihan dan mendekatinya. Jeong Hwa sendiri diam dengan tatapan kosong ke
depan.
Cheol Min :Hei kamu...
Jeong Hwa kaget dan menoleh.
Cheol Min menyarankan :Kau bisa nonton
apapun yang kau mau lalu pergi.Lagipula sedang hujan deras.
Cheol Min kembali ke dalam pos jaga.
Jeong Hwa awalnya ragu tapi akhirnyamengikutinya.
Jeong Hwa :Saluran itu.
Di Tv ada seorang wanita yang marah pada
seorang laki-laki.
Suara pemeran wanita :Abu-abu? Aku tidak
mau memakai abu-abu.Warna yang paling kubenci adalah abu-abu.Kau tahu
kenapa?Karena aku kelabu.Aku juga!Aku juga!Aku mau menjadi warna utamaSebuah
warna yang utama.Lagipula, bukan yang ini.Kau bilang tingkat pernikahan di
Korea mengerikan?Berhenti bercanda.
Cheol Min asyik memandang Jeong Hwa yang
menonton TV sambil menggenggam buah jeruk di dekat bibirnya. Karena Jeong Hwa
tersadar kalau diperhatikan oleh Cheol Min, Jeong Hwa menoleh. Cheol Min salah
tingkah dan hanya menatapnya.
Jeong Hwa pamit :Sangat seru menonton
drama.
Jeong Hwa ingat kotak makannya : Ini
mungkin terlihat jelek tapi rasanya cukup enak.
Mau mencobanya?Ini terlihat jelek ya?
Cheol Min mau menerimanya tapi ditarik
lagi oleh Jeong Hwa.
Walaupun Jeong Hwa akhirnya
mengulurkannya lagi dan diterima oleh Cheol Min. jeong Hwa akan pergi.
Cheol Min mau mengatakan sesuatu
tapi..Jeong Hwa balik badan dan mengatakan sesuatu.
Jeong Hwa :Oh iya...Bunga sedap malam
harus disiram sekali seminggu.Kau tidak boleh membiarkannya mati.
Cheol Min hanya menatapnya...lalu Cheol Min melihat ke belakang, ada pohon bunga sedap malam di pot itu setelah Jeong Hwa pergi.
Jeong Hwa pergi dengan mengenakan tudungnya lagi dan melangkah memakai tongkatnya. Cheol Min sendiri kembali asyik di dalam pos jaga.
Cheol Min hanya menatapnya...lalu Cheol Min melihat ke belakang, ada pohon bunga sedap malam di pot itu setelah Jeong Hwa pergi.
Jeong Hwa pergi dengan mengenakan tudungnya lagi dan melangkah memakai tongkatnya. Cheol Min sendiri kembali asyik di dalam pos jaga.
Setelah beberapa lama.. Cheol Min
menggembok pos jaga itu dan kembali pulang sambil membawa kotak makanan
pemberian Jeong Hwa.
Cheol Min mampir ke telp umum dan telp seseorang.
Cheol Min mampir ke telp umum dan telp seseorang.
Petugas info :Halo.
Cheol Min selesai mandi dan melihat keluar
jendela..terlihat situasi malam dari tempat tinggalnya. Cheol Min memakan
makanan itu dan sepertinya menyukai makanan Jeong Hwa. Tidak lupa Cheol Min
memberi makan seekor penyu di akuariumnya. Cheol Min hanya duduk di tempat
tidurnya.
Pagi itu, Jeong Hwa bersiap berangkat
kerja. Padahal kontrakannya ada di lantai 2, tapi seperti sudah tahu jalannya. Padahal
Jeong Hwa buta, makanya dia memakai tongkat kalau berjalan.
Jeong Hwa di bawah tangga rumah :Aku akan
segera kembali.
Jeong Hwa ternyata bekerja di sebuah
perusahaan informasi yang menerima seseorang yang cacat, tapi masih punya
keterampilan.
Karyawan : Halo, ini pusat informasi.
Karyawan lain :Ya, pelanggan.
Karyawab lainnya lagi :Baik saya akan
segera hubungkan Anda dengan pusat pelayanan terdekat.
Jeong Hwa : 15000 won untuk biaya utama
dan biaya transaksi dari transfer uang.
Si penelepon :Sial, kenapa kau hanya
bicara soal uang?
Jeong Hwa memakai bantuan di telinganya,
juga komputer yang digunakannya memang khusus untuk orang-orang buta, memakai “huruf
braille”.
Jeong Hwa : Pak, maaf karena membuatmu
merasa terganggu.Mungkin tanggapan dari masalah Anda sedikit tertunda.Saya akan
segera mencari penggantian darurat.Apakah bisa jika saya memesan untuk jam 5
sore hari ini?
Si penelepon marah :Jangan coba untuk
tanya lagi!Kau tahu berapa banyak aku sudah menelpon?
Jeong Hwa : Sekali lagi, maaf.Saya tidak
tahu bagaimana saya bisa membantu...
Si penelepon menutup telp.
Jeong Hwa :Pak?
Manajer Ma : Kau harus selalu berlaku penuh
kasih sayang, oke?Lalu seluruh dunia bisa terisi dengan cinta.
Mendengar suara Manajer Ma, teman Jeong Hwa terdiam.
Mendengar suara Manajer Ma, teman Jeong Hwa terdiam.
Manajer Ma memegang kedua bahu Jeong Hwa.
Manajer Ma : Kau pasti sangat lelah karena
masuk malam ya?
Jeong Hwa kaget :Sebenarnya aku merasa
lebih baik karena aku bisa tidur siang.
Manajer Ma berbisik :Baiklah. Selamat
bekerja.Kau tahu bahwa kau adalah karyawan yang menonjol?
Jeong Hwa mengerti :Ya.
Manajer Ma sedikit mengelus bahu
Jeong Hwa dan pergi.
Jeong Hwa mendesah dan menghela nafas.
Di ring, ada seorang laki-laki yang berlatih
meninju dan seorang lainnya yang menahan tinjunya. Disamping ring, ada pelatih
yang memberi instruksi….sedangkan direktur hanya melihat di bawah ring.
Pelatih berteriak :Satu, dua! Satu, dua,
tiga!Kendorkan pundakmu!Perhatikan sudut!Gunakan pinggangmu!Kubilang, gunakan
pinggangmu!Kapan kau bisa lebih maju?Sial! Bahkan aku lebih baik darimu!
Di belakang terlihat, Cheol Min masuk ke
dalam.
Pelatih balik badan dan melihat Cheol
Min.
Pelatih : O..DirekturLihat siapa yang
berdiri di depan kita!
Direktur balik badan dan melihat Cheol
Min.
Cheol Min berlutut di lantai sambil
menundukkan kepala.
Cheol Min bersujud di lantai lalu duduk.
Cheol Min : Aku datang untuk minta maaf,
Direktur.Maafkan aku.
Direktur cuek dan pura-pura membaca buku.
Pelatih :Ini, minumlah.Setelah itu,
maafkan dia.Sudah cukup, Direktur.Itu sudah berlalu dan kau masih saja
berpikiran sempit.
Direktur marah dan melempar pensil di
atas meja. Pelatih dan Cheol Min kaget.
Direktur berteriak marah:Berlalu?Ketika
aku memilih anak yang menyedihkan lalu mencoba menjadikannya juara, Aku
memberinya makan nasi.Sedangkan aku hanya memberi makan anakku ramen!Kau
tahu?Seorang berandalan tanpa hati nurani...
Direktur keluar ruangan dengan marah dan
membanting pintu..meninggalkan Cheol Min yang masih berlutut di lantai.
Pelatih :Dia memberi anaknya ramen karena
mereka suka makan itu.
Di ring Min Tae Sik (juara tinju yang
dinonton Cheol Min kemaren di TV) sedang berlatih dan terhenti latihannya
mendengar suara pelatih…dan semua orang di sana mengitari pelatih yang menceriterakan
tentang kehebatan Cheol Min.
Pelatih bangga :Hei, coba lihat
kemari!Lihat siapa ini!Dia ini Jang Cheol Min.Juara nasional MMA 1999.(MMA -
seni bela diri campuran)Bahkan tidak perlu memukul.Pada ronde pertama, dia
menggunakan tatapannya untuk mengalahkan lawannyaRonde Kedua, dengan 3
pukulan.Ronde Ketiga, 5 pukulan.Di final...
Lama tak bertemu.
Tae Sik menatap tajam ke arah Cheol Min.
Pelatih :Ah... benar!Tapi, Cheol Min,
biar ku beritahu......sekarang dia bukanlah Tae Min Sik yang kau kalahkan
dengan satu pukulan.Kau sudah melihatnya di TV kan?Dalam dunia bela diri,
sekarang orang-orang sangat berharap padanya. Sekarang ini, dia sudah terkenal.
CheolMin :Aku sudah melihatmu di
kompetisi.Lumayan.
Tae Sik tersinggung : Apa?"Lumayan"?
Tae Sik memberikan satung tangan tinju di
dada Cheol Min.
Pelatih :Kau akan mengikuti UFC sebentar
lagi,kenapa kau bertingkah seperti ini?Cheol Min sudah rehat untuk waktu yang
lama.Dia hanya sibuk bekerja sekarang.Jika dia terluka, apa kau mau bertanggung
jawab?
Cheol Min menggenggam sarung tangan itu
dengan keras..seperti rindu memakaianya lagi untuk beberapa sat sebelum
diberikan pada pelatih.
Cheol Min : Kalau begitu aku pergi
Pelatih : ya!
Cheol Min akan pergi tapi…terhenti..karena
direktur menghalangi jalannya
Direktur : Pertama pasangkan dia perban
dulu.Hanya berlatih 1 ronde.
Direktur menampar keras pipi kiri Cheol
Min.
Direktur berteriak marah :Dia bahkan
bukan seorang petinju.Kenapa dia dibiarkan masuk?Cepat usir dia!
Cheol Min membungkukkan badan : Maafkan
aku.
Cheol Min pergi.
Jeong Hwa : Bisakah kita buka jendelanya
sebentar?Hidungku sangat sensitif ...
Cheol Min membuka jendela disisi
sampingnya.
Jeong Hwa menghirup udara sebentar..lalu
membuka jendela disisi sampingnya.
Jeong Hwa mencium-cium udara…Cheol Min
lalu menarik kakinya lalu perlahan-lahan memakai sepatunya. Kaos kaki dan
sepatunya terlihat sangat kotor.
Cheol Min melihat baju yang dipakainya :Aku
hanya memakai kaus katun.
Jeong Hwa : Aku bukan berbicara
tentangmu, ajusshi.Aku bicara soal Eun Su, sang pahlawan wanita
Cheol Min melihat Tv :Sebuah rok.
Jeong Hwa : Bagaimana dengan sepatunya?
Cheol Min melihat sepatunya yang kotor : Dia
memakai sepatunya.
Jeong Hwa : Tentu saja dia memakai
sepatu!Maksudku, sepatu jenis apa?
Cheol Min : Hak tinggi.
Jeong Hwa :Kau yakin dia tidak mengenakan
sepatu flat?Bagaimana dengan rambutnya?
Cheol Min :Pendek dan keriting
Jeong Min : Apa dia memakai anting?
Cheol Min merasa terganggu dan menoleh : Biarkan
ku bertanya...Kenapa kau banyak bicara ketika nonton drama?
Jeong Hwa menatapnya : Karena aku tidak
bisa melihat.
Awalnya Jeong Hwa memalingkan wajah
karena kesal, lalu menoleh lagi smabil tersenyum.
Jeong Hwa : Anting apa yang dia kenakan?
Cheol Min menoleh dan melihat anting di
telinga Jeong Hwa.
Cheol Min :Dia memakai anting yang sama
denganmu.
Jeong Hwa tersenyum lebar dan memegang
antingnya:Serius?Benarkah?
Padahal di TV…artisnya memakai anting
yang panjang, sedangkan Jeong Hwa memakai anting pendek. Jeong Hwa tertawa
senang..sedangkan Cheol Min hanya menatapnya.
Cheol Min mencium sweeternya….
Di depan gerbang parkir, Jeong Hwa sudah
bersiap-siap akan pulang dengan memakai jas hujan warna kuning. Malam itu hujan
sangat deras.
Cheol Min memberikan kotak makanan yang
berisi buah pir: Hei kamu...Kotak makananmu.
Jeong Hwa : Bagaimana rasanya?
Cheol Min : Walaupun kelihatannya
jelek,rasanya enak.
Jeong Min tertawa dan kaget karena di
dalam ada sesuatu.
Cheol Min : Itu buah pir.
Jeong Hwa : Apa sudah dicuci?
Cheol Min mlihat kedua kakinya yang tadi
baru dicuci dan memakai sandal.
Cheol Min : Ya.
Jeong Min : Apa benar-benar dicuci?
Cheol Min tak mengerti :Apa?
dan segera dimakan.Pir sangatlah lembut. Kalau
tidak, nanti rusak dan tidak enak lagi. Terima kasih, akan ku makan.
Jeong Hwa memasukkan kotak makanan itu ke
dalam tas.
Jeong Hwa :Dan namaku bukan "Hei
kamu"",tapi Jeong Hwa.Aku Ha Jeong Hwa.
Cheol Min perlahan-lahan memegang tangan
Jeong Hwa.
Buru-buru Cheol Min menarik tangannya dan
memasukkannya ke dalam saku sweeternya. Jeong Hwa juga agak canggung.
Jeong Hwa :Terima kasih sudah menonton
drama denganku.
Jeong Hwa balik badan dan mau pergi…Cheol
Min menaikkan talang pintu…Jeong Hwa memakai tudung jas hujannya lalu perlahan-lahan
pergi dengan memakai tongkatnya…Cheol Min hanya menatap kepergiannya.
BERSAMBUNG
KE PART 2