SINOPSIS
FULL
HOUSE
EPISODE 2
(Part 2)
Young Jae keluar rumah dengan
mobilnya..dan melihat JI Eun yang duduk lesu di halte bus. Young Jae bahkan
sampai melirik Ji Eun lewat kaca spion mobilnya. Lalu ada bus yang datang…Young
Jae kira Ji Eun naik bus itu..tapi dilihatnya dari spion kaca mobilnya,JI Eun
tak naik bus itu…Young Jae menghentikan mobilnya…sampai bus itu melewati
mobilnya…Young Jae terlihat bingung…lalu Young Jae melajukan mobilnya lagi.
Ternyata Young Jae tadi memutar mobilnya
dan melihat JI Eun yang duduk lemas di halte bus dari jauh. Young Jae membuka
kaca mobilnya lalu turun dari mobil…menutup pintu mobil dan bersandar
dimobilnya. Ji Eun sendiri kaget dan pura-pura cuek.
Ji Eun kesal,”Apa urusannya denganmu?
Young Jae menawarkan,”Masuklah ke mobil.
Ji Eun jual mahal dan diam.
Young Jae berkata,”Aku sudah memintamu.
Ji Eun menjawab,”Kenapa aku harus ikut
denganmu?
Young Jae bersabar,”Kau tahu kenapa aku
menjemputmu.Itu karena aku ingin tahu saja. Kapan kau akan lunasi semua
hutangmu?
Ji Eun ingat.
Young Jae masuk ke dalam
duluan..disusuloleh JI Eun yang membawa kopernya.
Ji Eun berkata,”Bukannya aku tak mau,
tapi aku lupa.
Young Jae bertanya,”Kenapa kau masih
kasar padaku?
Ji Eun diam dan hanya menunduk.
Young Jae tersenyum,”Karena kau tak punya
apa-apa,kau harus membayarnya dengan tenagamu.
Ji Eun kaget dan menatapnya.
Mereka duduk di sofa.
Young Jae berkata,”Ini hanya pekerjaan
rumah biasa.Tidaklah sulit.Siapkan sarapan tepat jam 7 pagi.Menunya, nasi dan
hidangan yang berkuah.
Ji Eun yang dari tadi menunduk mengangkat
wajahnya,”Kau sarapan sepagi itu?Kau kan tak pergi ke kantor.
Young Jae bertanya,”lalu?
Ji Eun berkata,”Kalau begitu, berarti aku
harus bangun jam 6 pagi.Mana bisa aku bangun sepagi itu.
Young Jae bertanya,”Lalu?Aku tak suka
dengan orang yang pemalas.Pastikan saja semuanya bersih dan rapi.Aku orang yang
sangat menjaga privasi.
Ji Eun menjawab,”Aku juga.
Young Jae berkata,”Tinggal bersamamu
mungkin tidak begitu menyenangkan.
Ji Eun sependapat,”Ya.
Young Jae berkata,”Makanya kalau aku
bilang keluar, kau harus keluar.Tak peduli kapanpun itu.Tidak sulit, kan?
Young Jae-pun berdiri dan akan
pergi….tapi berhenti dan menoleh menatap JI Eun yang duduk menundukkan kepala.
Young Jae berkata tak lupa sambil
tersenyum,”Bersihkan semuanya kalau kau mau pergi.Semangatlah?
Ji Eun mulai beres-beres rumahnya yang
besar…membuka isi kopernya, membuka tirai jendela…membersihkan dinding
kotak-kotal bahkan sampai sudut terkecil-pun tak lupa JI Eun bersihkan…menata
pot bunga…mengepel dari lantai satu ke lantai atas lalu tangga…menata barang-barang
di atas meja….mengelap penyangga rumah..JI Eun terlihat kecapean membersihkan
seluruh rumahnya yang besar.
Young Jae sendiri ada di toko Hae Won
sedang memakai jas…dan dirapikan oleh Hae Won. Wajah Young Jae masih terlihat
kesal.
Hae Won bertanya sedih,”Kenapa?Kau tidak
suka?
Young Jae menjawab,”Tidak. Kenapa?
Hae Won bertanya,”Lalu kenapa wajahmu
begitu?
Young Jae menjawab,”Aku ada sedikit
masalah.Masalah kecil saja.
Hae Won tersenyum,”Kapan kau akan memakai
ini?
Young Jae menjawa,”Kau sudah tahu
lauching film itu, kan?Aku akan memakainya untuk acara itu.Kau juga kesana,
kan?
Hae Won bertanya,”Kenapa aku harus
kesana?
Young Jae terlihat kecewa.
Young Jae kaget,”Kenapa mendadak sekali.
Hae Won bertanya,”Mendadak?Aku sudah
merencanakannya sejak lama.
Young Jae bertanya,”Lalu, kapan kau akan
kembali kesini?
Hae Won menjawa,”Aku tak tahu, mungkin
juga aku tak kembali lagi.
Young Jae terdiam.
Hae Won : Aku pergi ke New York.Aku mau
melanjutkan studiku.Mungkin aku takkan kembali lagi.
Young Jae lalu ke toko perhiasan. Young
Jae memilih cincin..kelihatannya untuk Hae Won.
Ji Eun berkata,”Kenapa sedikit sekali.Aku
bangun jam 6, lalu sampai makan malam....Totalnya 13 jam.Ditambah biaya hotel
dan tiket pesawat...Jadi semuanya, 52 hari ?Tamat sudah riwayatku.
Ji Eun terlihat lemas.
Ji Eun bertanya,”siapa?
Ji Eun membuka pintu, ternyata seorang
tukang pos.
Petugas pos bertanya,”Selamat pagi.Apa
Anda Nona Han Ji Eun?
Ji Eun menjawab,”Ya, benar itu aku.
Petugas pos berkata,”Ada kiriman
untukmu.Silahkan tanda tangan disini.
Ji Eun bertanya,”Pinjaman?
Ji Eun ingat
Petugas kasir berkata,”Tapi ini atas nama
Anda, Nona Han Ji Eun?Kami tak bisa berbuat apa-apa.
Ji Eun berkata,”Tapi aku tak pernah buat
kartu kredit itu,aku juga tak menerima pinjaman apapun.Bukan aku yang
berbuat,kenapa harus aku yang membayar tagihannya?Ini semua ulahnya Shin
Dong-wook.
Petugas kasir bingung,”Aku tak habis
pikir kenapa dia bisa melakukan ini.Mungkin memang dia pelakunya.
Ji Eun terlihat lemas dan bingung.
Petugas kasir bisik-bisik,”Kulihat
pacarnya juga ada masalah?
Ji Eun bertanya,”apa?
Petugas kasir melanjutkan,”Aku melihat
mereka diruang pemeriksaan kehamilan.
Ji Eun bertanya,”Dimana?
Malam itu, Ji Eun ada di dalam kamarnya.
Ji Eun melihat fotonya bersama Dong Wook
dan Hee Jin.
Ji Eun tertawa lebar dan kesal,”Yang
Hee-jin dan Shin Dong-woo.Tamatlah riwayat kalian sekarang.
Ji Eun akan turun ke bawah sambil membawa
teko dan gelas kosong…saat dia melihat lampu di bawah masih menyala. Ternyata Young
Jae yang bolak-balik sambil memegang kotak berisi cincin.
Young Jae berkata,”Aku mau kau tetap
disini.Apa kau tak bisa tetap disini saja? Aish! Aku sangat mencintaimu.Aku
mencintaimu. Hah!
Ji Eun sudah turun ke bawah dan berdiri
membelakangi Young Jae.
Young Jae berkata,”Aku sudah sejak lama
menyukaimu.Maukah kau menjadi wanita spesial bagiku?Hae-won,Menikahlah
denganku.
Ji Eun menjawab,”Boleh saja.Ayo kita
menikah.
Young Jae kaget dan balik badan…melihat
siapa yang menjawab, ternyata Ji Eun yang berdiri di dekat tangga. Young Jae
jadi salah tingkah.
Ji Eun mendekat
Ji Eun :”Sedang apa kau disana?Kau sedang
latihan?
Young Jae sedikit malu,”Kenapa kau belum
tidur juga?Sudah kubilang, kau boleh keluar kalau aku yang suruh keluar.
Ji Eun mengambil air di kulkas dan
menuangkannya di gelas,”Aku haus sekali.Kenapa kata-katanya aneh sekali?
Young Jae kesal,”Mau aneh atau tidak,Itu
bukan urusanmu, jadi pergilah sana.Kau harus bangun pagi dan siapkan sarapan buatku.
Young Jae menolak,”Aku mau nasi.
Young Jae akan pergi tapi dihentikan oleh
kata-kata Ji Eun.
Ji Eun berkata,”Aku ada urusan
penting,mungkin akan sedikit lama.Jadi, mungkin aku akan pulang agak malam.
Young Jae bertanya,”Urusan penting apa?Sepenting
apa?
Ji Eun menjawab,”Kau tidak harus tahu
semuanya kan.Mau tahu urusan orang saja?Katanya orang yang menghormati privasi?
Young Jae berkata,”Besok aku juga ada
urusan penting.Mungkin aku juga akan pulang agak malam.
Ji Eun menduga,”Kau syuting film?Aku
mencintaimu.Menikahlah denganku?Begitu, kan?Konyol sekali.Menyedihkan sekali.
Young Jae bersabar,”Hey! Jam 9 besok kau
jangan kemana-mana.Dan aku mau sebelum kau kemana-mana, semuanya sudah bersih
dan rapi.Khususnya kamar mandi.
Young Jae pergi.
Ji Eun tak percaya mendengarnya.
Young Jae kembali ke kamarnya di atas.
Young Jae duduk di tempat tidur..dan melihat cincin yang ada di dalam kotak
tadi. Young Jae seperti memikirkan sesuatu.
Dong Wook memapah Hee Ji duduk di kursi.
Dong Wook bertanya,”Sudah selesai?Dokter
bilang apa?Bayi kita tak kenapa-kenapa, kan?
Hee Jin menjawab,”Dia baik-baik saja.Tak
ada yang perlu dikhawatirkan.
Dong Wook berkata,”Syukurlah.Aku khawatir
sekali tadi.
Hee Jin menutup hidungnya,”Ayo kita pulang
sekarang.Bau rumah sakit ini membuatku sedikit mual.
Dong Wook memapah Hee Jin berjalan,”Baiklah.Hati-hati.
Hee Jin bersandar manja di lengan Dong
Wook,”Sayang, aku capek sekali.
Dong Wook menjawab,”Makanya kita harus
cepat pulang.Sayang, pasti kau kepanasan.Kipas angin untukku.
Dong Wook mengeluarkan kipas angin kecil.
Hee Jin senang sekali,”Dingin sekali, kau
coba juga?
Dong Wook menjawab,”Dingin sekali.
Ji Eun berkata,”Hai, kawan lama.Sudah
lama kita tak bertemu.
Hee Jin dan Dong Wook kaget dan balik
badan. Mereka tersenyum manis pada Ji Eun yang tersenyum.
Hee Jin
bertanya,”Ji-eun, bagaimana kabarmu?Kau baik-baik saja, kan?
Ji Eun tersenyum dan mengangguk.
Dong Wook berkata,”Maaf, kami tak sempat
memberitahumu soal kepindahan
kami.
Ji Eun menjawab,”Tak apa-apa. Ayo kita
pergi cari makandan mengobrol.
Dong Wook tersenyum dan menatap Hee Jin,”Sayang.Lari.
Dong Wook menarik Hee Jin lari dan
dikejar oleh Ji Eun.
Ji Eun berkata,”Hey!
Sampai di gang sempit, Dong Wook terjatuh
dan dipukuli habis-habisan oleh JI Eun dengan botol plastik.
Dong Wook memohon,”Hei, berhenti.
Ji Eun berteriak kesal,”Teman macam apa
kau?Penghianat.
Dong Wook berkata,”Aku baik-baik saja.Hee
Jin, larilah sayang.
Hee Jin bingung dan hanya berdiri.
Ji Eun menjewer telinga Dong Wook.
Ji Eun berkata,”Ikut aku.Cepatlah.
Dong Wook berkata,”Aku tak apa-apa.Ayo,
larilah.
Hee Jin menjawab,”Aku tak mau.Kita harus
pergi bersama.
Dong Wook berkata,”Cepat pergi.
Hee Jin menjawab,”Aku tak mau.
Ji Eun masih menjewer telinga Dong Wook,”Kau
tidak mau juga?
Hee Jin tiba-tiba merasa sakit di
perutnya dan jatuh ke lantai.
Dong Wook khawatir lalu berlari
mendekatinya. Ji Eun bingung.
Dong Wook menggendong Hee Jin
dipunggungnya,sedangkan JI Eun berjalan di depan mereka.
Ji Eun khawatir,”Ayo, cepat.
Ji Eun dipinggir jalan menghentikan taksi
tapi tak ada yang mau berhenti. Ji Eun lalu berdiri di tengah jalan…lalu ada
taksi yang berhenti.ji Eun memanggil mereka dan kaget karena mereka tidak ada
disana. Ji Eun meminta maaf pada sopir taksi…dan mencari-cari mereka berdua
disekitar sana tapi tak ketemu. Ini kedua kalinya JI Eun dibohongi.
Young Jae malam itu sedang menunggu Hae Won
di restoran dengan cemas.
Hae Won sendiri baru sampai dan sedang
diantar seorang pelayan ke tempat Young Jae sudah menunggunya. Young Jae
tersenyum melihat Hae Won datang.
Hae Won tersenyum,”Sudah lama menunggu?
Young Jae menjawab,”Tidak juga, aku juga
baru datang.
Pelayan menarikkan kursi untuk Hae Won,
dan Hae Won berterima kasih.
Hae Won melihat sekeliling,”Oh ya,Kenapa
sepi sekali disini?
Young Jae bertanya,”Benarkah?
Pelayan menuangkan minuman di gelas Hae
Won..Young Jae sendiri gugup dan hanya minuma air putih.
Pelayan tadi menutup pintu yang ada
tulisan”Closed!
Bahkan seorang pelayan telp wartawan.
Pelayan :”Halo?Halo?Oh ya, aku baru
ingat.Aku ada berita besar untukmu. Aktor terkenal itu...Kau tahu Lee Young Jae
kan.Dia mau melamar seseorang disini.Dengan menaruh cincin di dalam es krim.
Sedangkan pelayan yang lain..menaruh
cincin itu di dalam es crem.
Young Jae menjawab,”Kau akan tahu
sebentar lagi.Akan kukatakan setelah makanan penutupnya datang.
Hae Won penasaran,”Kenapa sih? Aku jadi
tambah penasaran.Ada apa sebenarnya?Katakan saja sekarang.
Young Jae menjawab,”Begini...Kau...mau
pergi ke New York, kan.
Hae Won bertanya,”Oh, soal itu..Kau tidak
mau aku pergi, kan?Kau akan senang kalau aku tidak jadi pergi.
Young Jae membantah,”Begitu, kan?Bukan
begitu.Aku mau ucapkan selamat jalan saja.
Hae Wo berkata,”Oh, jadi karena itu kau
bersikap baik denganku.
Hae Won mengangkat telp,”Halo?Kenapa?Aku
sedang tidak di toko sekarang.Aku sedang makan malam dengan seseorang.Kau
dimana?Kau sudah lama disana?Oh, baiklah.
Hae Won menutup telp,”Young-jae, maaf
sekali ya. Aku harus segera pergi.Min-Hyuk Oppa sedang mencariku.
Young Jae memohon,”Bisa kau tunggu
sebentar lagi?
Hae Won menjawab,”Tak ada orang di toko.
Dia sudah menunggu lama sekali.Maaf ya.
Young Jae menahannya,”Tunggu, jangan
pergi.
Hae Won menjawab,”Min-hyuk Oppa sudah
menungguku.
Hae Won langsung pergi.
Young Jae hanya berdiri dan melihatnya
pergi.
Young Jae melihat es crem itu..hanya
menghabiskan minumannya.
Young Jae mengejar Hae Won di depan life
dan menahan lengannya.
Young Jae berteriak,”Biarkan saja dia
menunggu.
Hae Won tak mengerti,”Kau ini kenapa?Kau
mabuk?
Young Jae mengendorkan dasinya dan bertanya,”Kau
menyukainya, kan?
Hae Won tak mengerti,”Apa?
Young Jae meninggikan suaranya,”Kau
menyukainya, kan?
Hae Won bertanya,”Kenapa aku harus
mengatakannya padamu?
Young Jae menjawab,”Karena aku kasihan
sekali padamu.Dia tak menyukaimu.Bahkan dia tak pernah memikirkanmu?
Hae Won menjawab,”Tapi aku menyukainya.Dan
aku akan membuat oppa menyukaiku. Terima kasih sudah peduli padaku.Selamat
tinggal.
BERSAMBUNG
KE PART 3