Senin, 03 Juni 2013

SINOPSIS FULL HOUSE EPISODE 2 (Part 2)


SINOPSIS
FULL HOUSE
EPISODE 2
(Part 2)
Young Jae keluar rumah dengan mobilnya..dan melihat JI Eun yang duduk lesu di halte bus. Young Jae bahkan sampai melirik Ji Eun lewat kaca spion mobilnya. Lalu ada bus yang datang…Young Jae kira Ji Eun naik bus itu..tapi dilihatnya dari spion kaca mobilnya,JI Eun tak naik bus itu…Young Jae menghentikan mobilnya…sampai bus itu melewati mobilnya…Young Jae terlihat bingung…lalu Young Jae melajukan mobilnya lagi.
Ternyata Young Jae tadi memutar mobilnya dan melihat JI Eun yang duduk lemas di halte bus dari jauh. Young Jae membuka kaca mobilnya lalu turun dari mobil…menutup pintu mobil dan bersandar dimobilnya. Ji Eun sendiri kaget dan pura-pura cuek.
Young Jae bertanya dari jauh,”Sedang apa kau disana?Aku sedang bicara denganmu?
Ji Eun kesal,”Apa urusannya denganmu?
Young Jae menawarkan,”Masuklah ke mobil.
Ji Eun jual mahal dan diam.
Young Jae berkata,”Aku sudah memintamu.
Ji Eun menjawab,”Kenapa aku harus ikut denganmu?
Young Jae bersabar,”Kau tahu kenapa aku menjemputmu.Itu karena aku ingin tahu saja. Kapan kau akan lunasi semua hutangmu?
Ji Eun ingat.
Ji Eun dan Young Jae kembali ke rumah JI Eun
Young Jae masuk ke dalam duluan..disusuloleh JI Eun yang membawa kopernya.
Ji Eun berkata,”Bukannya aku tak mau, tapi aku lupa.
Young Jae bertanya,”Kenapa kau masih kasar padaku?
Ji Eun diam dan hanya menunduk.
Young Jae tersenyum,”Karena kau tak punya apa-apa,kau harus membayarnya dengan tenagamu.
Ji Eun kaget dan menatapnya.
Mereka duduk di sofa.
Young Jae berkata,”Ini hanya pekerjaan rumah biasa.Tidaklah sulit.Siapkan sarapan tepat jam 7 pagi.Menunya, nasi dan hidangan yang berkuah.
Ji Eun yang dari tadi menunduk mengangkat wajahnya,”Kau sarapan sepagi itu?Kau kan tak pergi ke kantor.
Young Jae bertanya,”lalu?
Ji Eun berkata,”Kalau begitu, berarti aku harus bangun jam 6 pagi.Mana bisa aku bangun sepagi itu.
Young Jae bertanya,”Lalu?Aku tak suka dengan orang yang pemalas.Pastikan saja semuanya bersih dan rapi.Aku orang yang sangat menjaga privasi.
Ji Eun menjawab,”Aku juga.
Young Jae berkata,”Tinggal bersamamu mungkin tidak begitu menyenangkan.
Ji Eun sependapat,”Ya.
Young Jae berkata,”Makanya kalau aku bilang keluar, kau harus keluar.Tak peduli kapanpun itu.Tidak sulit, kan?
Young Jae-pun berdiri dan akan pergi….tapi berhenti dan menoleh menatap JI Eun yang duduk menundukkan kepala.
Young Jae berkata tak lupa sambil tersenyum,”Bersihkan semuanya kalau kau mau pergi.Semangatlah?
Ji Eun mendesah pelan.
Ji Eun mulai beres-beres rumahnya yang besar…membuka isi kopernya, membuka tirai jendela…membersihkan dinding kotak-kotal bahkan sampai sudut terkecil-pun tak lupa JI Eun bersihkan…menata pot bunga…mengepel dari lantai satu ke lantai atas lalu tangga…menata barang-barang di atas meja….mengelap penyangga rumah..JI Eun terlihat kecapean membersihkan seluruh rumahnya yang besar.
Young Jae sendiri ada di toko Hae Won sedang memakai jas…dan dirapikan oleh Hae Won. Wajah Young Jae masih terlihat kesal.
Hae Won bertanya sedih,”Kenapa?Kau tidak suka?
Young Jae menjawab,”Tidak. Kenapa?
Hae Won bertanya,”Lalu kenapa wajahmu begitu?
Young Jae menjawab,”Aku ada sedikit masalah.Masalah kecil saja.
Hae Won tersenyum,”Kapan kau akan memakai ini?
Young Jae menjawa,”Kau sudah tahu lauching film itu, kan?Aku akan memakainya untuk acara itu.Kau juga kesana, kan?
Hae Won bertanya,”Kenapa aku harus kesana?
Young Jae terlihat kecewa.
Hae Won berkata,”Aku akan pergi ke New York.Aku mau melanjutkan studiku.
Young Jae kaget,”Kenapa mendadak sekali.
Hae Won bertanya,”Mendadak?Aku sudah merencanakannya sejak lama.
Young Jae bertanya,”Lalu, kapan kau akan kembali kesini?
Hae Won menjawa,”Aku tak tahu, mungkin juga aku tak kembali lagi.
Young Jae terdiam.
Didalam mobil,Young Jae masih terngiang-iang kata-kata Hae Won.
Hae Won : Aku pergi ke New York.Aku mau melanjutkan studiku.Mungkin aku takkan kembali lagi.
Young Jae lalu ke toko perhiasan. Young Jae memilih cincin..kelihatannya untuk Hae Won.
Di rumah JI Eun, JI Eun sedang menghitung jam kerjanya memakai kalkulator.
Ji Eun berkata,”Kenapa sedikit sekali.Aku bangun jam 6, lalu sampai makan malam....Totalnya 13 jam.Ditambah biaya hotel dan tiket pesawat...Jadi semuanya, 52 hari ?Tamat sudah riwayatku.
Ji Eun terlihat lemas.
Lalu ada suara bel.
Ji Eun bertanya,”siapa?
Ji Eun membuka pintu, ternyata seorang tukang pos.
Petugas pos bertanya,”Selamat pagi.Apa Anda Nona Han Ji Eun?
Ji Eun menjawab,”Ya, benar itu aku.
Petugas pos berkata,”Ada kiriman untukmu.Silahkan tanda tangan disini.
Ji Eun bertanya,”Pinjaman?
Ji Eun ingat
Ji Eun pergi ke kantor Dong Wook yang dulu.
Petugas kasir berkata,”Tapi ini atas nama Anda, Nona Han Ji Eun?Kami tak bisa berbuat apa-apa.
Ji Eun berkata,”Tapi aku tak pernah buat kartu kredit itu,aku juga tak menerima pinjaman apapun.Bukan aku yang berbuat,kenapa harus aku yang membayar tagihannya?Ini semua ulahnya Shin Dong-wook.
Petugas kasir bingung,”Aku tak habis pikir kenapa dia bisa melakukan ini.Mungkin memang dia pelakunya.
Ji Eun terlihat lemas dan bingung.
Petugas kasir bisik-bisik,”Kulihat pacarnya juga ada masalah?
Ji Eun bertanya,”apa?
Petugas kasir melanjutkan,”Aku melihat mereka diruang pemeriksaan kehamilan.
Ji Eun bertanya,”Dimana?
Rumah Ji Eun
Malam itu, Ji Eun ada di dalam kamarnya.
Ji Eun melihat fotonya bersama Dong Wook dan Hee Jin.
Ji Eun tertawa lebar dan kesal,”Yang Hee-jin dan Shin Dong-woo.Tamatlah riwayat kalian sekarang.
Ji Eun akan turun ke bawah sambil membawa teko dan gelas kosong…saat dia melihat lampu di bawah masih menyala. Ternyata Young Jae yang bolak-balik sambil memegang kotak berisi cincin.
Young Jae berkata,”Aku mau kau tetap disini.Apa kau tak bisa tetap disini saja? Aish! Aku sangat mencintaimu.Aku mencintaimu. Hah!
Ji Eun sudah turun ke bawah dan berdiri membelakangi Young Jae.
Young Jae berkata,”Aku sudah sejak lama menyukaimu.Maukah kau menjadi wanita spesial bagiku?Hae-won,Menikahlah denganku.
Ji Eun menjawab,”Boleh saja.Ayo kita menikah.
Young Jae kaget dan balik badan…melihat siapa yang menjawab, ternyata Ji Eun yang berdiri di dekat tangga. Young Jae jadi salah tingkah.
Ji Eun mendekat
Ji Eun :”Sedang apa kau disana?Kau sedang latihan?
Young Jae sedikit malu,”Kenapa kau belum tidur juga?Sudah kubilang, kau boleh keluar kalau aku yang suruh keluar.
Ji Eun mengambil air di kulkas dan menuangkannya di gelas,”Aku haus sekali.Kenapa kata-katanya aneh sekali?
Young Jae kesal,”Mau aneh atau tidak,Itu bukan urusanmu, jadi pergilah sana.Kau harus bangun pagi dan siapkan sarapan buatku.
Ji Eun bertanya,”Kalau sarapan roti bakar saja, kau mau kan?
Young Jae menolak,”Aku mau nasi.
Young Jae akan pergi tapi dihentikan oleh kata-kata Ji Eun.
Ji Eun berkata,”Aku ada urusan penting,mungkin akan sedikit lama.Jadi, mungkin aku akan pulang agak malam.
Young Jae bertanya,”Urusan penting apa?Sepenting apa?
Ji Eun menjawab,”Kau tidak harus tahu semuanya kan.Mau tahu urusan orang saja?Katanya orang yang menghormati privasi?
Young Jae berkata,”Besok aku juga ada urusan penting.Mungkin aku juga akan pulang agak malam.
Ji Eun menduga,”Kau syuting film?Aku mencintaimu.Menikahlah denganku?Begitu, kan?Konyol sekali.Menyedihkan sekali.
Young Jae bersabar,”Hey! Jam 9 besok kau jangan kemana-mana.Dan aku mau sebelum kau kemana-mana, semuanya sudah bersih dan rapi.Khususnya kamar mandi.
Young Jae pergi.
Ji Eun tak percaya mendengarnya.
Young Jae kembali ke kamarnya di atas. Young Jae duduk di tempat tidur..dan melihat cincin yang ada di dalam kotak tadi. Young Jae seperti memikirkan sesuatu.
Di rumah sakit bersalin.
Dong Wook memapah Hee Ji duduk di kursi.
Dong Wook bertanya,”Sudah selesai?Dokter bilang apa?Bayi kita tak kenapa-kenapa, kan?
Hee Jin menjawab,”Dia baik-baik saja.Tak ada yang perlu dikhawatirkan.
Dong Wook berkata,”Syukurlah.Aku khawatir sekali tadi.
Hee Jin menutup hidungnya,”Ayo kita pulang sekarang.Bau rumah sakit ini membuatku sedikit mual.
Dong Wook memapah Hee Jin berjalan,”Baiklah.Hati-hati.
Hee Jin bersandar manja di lengan Dong Wook,”Sayang, aku capek sekali.
Dong Wook menjawab,”Makanya kita harus cepat pulang.Sayang, pasti kau kepanasan.Kipas angin untukku.
Dong Wook mengeluarkan kipas angin kecil.
Hee Jin senang sekali,”Dingin sekali, kau coba juga?
Dong Wook menjawab,”Dingin sekali.
Ji Eun ternyata sudah menunggu mereka di lorong.
Ji Eun berkata,”Hai, kawan lama.Sudah lama kita tak bertemu.
Hee Jin dan Dong Wook kaget dan balik badan. Mereka tersenyum manis pada Ji Eun yang tersenyum.
Hee Jin  bertanya,”Ji-eun, bagaimana kabarmu?Kau baik-baik saja, kan?
Ji Eun tersenyum dan mengangguk.
Dong Wook berkata,”Maaf, kami tak sempat memberitahumu soal kepindahan
kami.
Ji Eun menjawab,”Tak apa-apa. Ayo kita pergi cari makandan mengobrol.
Dong Wook tersenyum dan menatap Hee Jin,”Sayang.Lari.
Dong Wook menarik Hee Jin lari dan dikejar oleh Ji Eun.
Ji Eun berkata,”Hey!
Sampai di gang sempit, Dong Wook terjatuh dan dipukuli habis-habisan oleh JI Eun dengan botol plastik.
Dong Wook memohon,”Hei, berhenti.
Ji Eun berteriak kesal,”Teman macam apa kau?Penghianat.
Dong Wook berkata,”Aku baik-baik saja.Hee Jin, larilah sayang.
Hee Jin bingung dan hanya berdiri.
Ji Eun menjewer telinga Dong Wook.
Ji Eun berkata,”Ikut aku.Cepatlah.
Dong Wook berkata,”Aku tak apa-apa.Ayo, larilah.
Hee Jin menjawab,”Aku tak mau.Kita harus pergi bersama.
Dong Wook berkata,”Cepat pergi.
Hee Jin menjawab,”Aku tak mau.
Ji Eun masih menjewer telinga Dong Wook,”Kau tidak mau juga?
Hee Jin tiba-tiba merasa sakit di perutnya dan jatuh ke lantai.
Dong Wook khawatir lalu berlari mendekatinya. Ji Eun bingung.
Dong Wook menggendong Hee Jin dipunggungnya,sedangkan JI Eun berjalan di depan mereka.
Ji Eun khawatir,”Ayo, cepat.
Ji Eun dipinggir jalan menghentikan taksi tapi tak ada yang mau berhenti. Ji Eun lalu berdiri di tengah jalan…lalu ada taksi yang berhenti.ji Eun memanggil mereka dan kaget karena mereka tidak ada disana. Ji Eun meminta maaf pada sopir taksi…dan mencari-cari mereka berdua disekitar sana tapi tak ketemu. Ini kedua kalinya JI Eun dibohongi.
Ji Eun duduk di kursi dan melihat kakinya terluka. Ji Eun mulai menangis.
Young Jae malam itu sedang menunggu Hae Won di restoran dengan cemas.
Hae Won sendiri baru sampai dan sedang diantar seorang pelayan ke tempat Young Jae sudah menunggunya. Young Jae tersenyum melihat Hae Won datang.
Hae Won tersenyum,”Sudah lama menunggu?
Young Jae menjawab,”Tidak juga, aku juga baru datang.
Pelayan menarikkan kursi untuk Hae Won, dan Hae Won berterima kasih.
Hae Won melihat sekeliling,”Oh ya,Kenapa sepi sekali disini?
Young Jae bertanya,”Benarkah?
Pelayan menuangkan minuman di gelas Hae Won..Young Jae sendiri gugup dan hanya minuma air putih.
Pelayan tadi menutup pintu yang ada tulisan”Closed!
Di dapur para pelayan heboh sekali..bahkan cincin Young Jae ada yang mencobanya.
Bahkan seorang pelayan telp wartawan.
Pelayan :”Halo?Halo?Oh ya, aku baru ingat.Aku ada berita besar untukmu. Aktor terkenal itu...Kau tahu Lee Young Jae kan.Dia mau melamar seseorang disini.Dengan menaruh cincin di dalam es krim.
Sedangkan pelayan yang lain..menaruh cincin itu di dalam es crem.
Hae Won merasa tak nyaman,”Cuma kita saja disini.Aneh sekali.Oh ya, kau mau bicara apa denganku?
Young Jae menjawab,”Kau akan tahu sebentar lagi.Akan kukatakan setelah makanan penutupnya datang.
Hae Won penasaran,”Kenapa sih? Aku jadi tambah penasaran.Ada apa sebenarnya?Katakan saja sekarang.
Young Jae menjawab,”Begini...Kau...mau pergi ke New York, kan.
Hae Won bertanya,”Oh, soal itu..Kau tidak mau aku pergi, kan?Kau akan senang kalau aku tidak jadi pergi.
Young Jae membantah,”Begitu, kan?Bukan begitu.Aku mau ucapkan selamat jalan saja.
Hae Wo berkata,”Oh, jadi karena itu kau bersikap baik denganku.
Hae Won mengangkat telp,”Halo?Kenapa?Aku sedang tidak di toko sekarang.Aku sedang makan malam dengan seseorang.Kau dimana?Kau sudah lama disana?Oh, baiklah.
Hae Won menutup telp,”Young-jae, maaf sekali ya. Aku harus segera pergi.Min-Hyuk Oppa sedang mencariku.
Young Jae memohon,”Bisa kau tunggu sebentar lagi?
Hae Won menjawab,”Tak ada orang di toko. Dia sudah menunggu lama sekali.Maaf ya.
Young Jae menahannya,”Tunggu, jangan pergi.
Hae Won menjawab,”Min-hyuk Oppa sudah menungguku.
Hae Won langsung pergi.
Young Jae hanya berdiri dan melihatnya pergi.
Pelayan datang membawakan es crem.
Young Jae melihat es crem itu..hanya menghabiskan minumannya.

Young Jae mengejar Hae Won di depan life dan menahan lengannya.
Young Jae berteriak,”Biarkan saja dia menunggu.
Hae Won tak mengerti,”Kau ini kenapa?Kau mabuk?
Young Jae mengendorkan dasinya dan bertanya,”Kau menyukainya, kan?
Hae Won tak mengerti,”Apa?
Young Jae meninggikan suaranya,”Kau menyukainya, kan?
Hae Won bertanya,”Kenapa aku harus mengatakannya padamu?
Young Jae menjawab,”Karena aku kasihan sekali padamu.Dia tak menyukaimu.Bahkan dia tak pernah memikirkanmu?
Hae Won menjawab,”Tapi aku menyukainya.Dan aku akan membuat oppa menyukaiku. Terima kasih sudah peduli padaku.Selamat tinggal.
Hae Won masuk life dan meninggalkan Young Jae yang bengong dengan mata berkaca-kaca.
BERSAMBUNG KE PART 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar